BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Boyolali ternyata kaya dengan aneka masakan tradisional yang kaya rasa. Menu-menu tersebut kelezatannya bahkan tak kalah dibandingkan dengan resp masakan mancanegara.
Hal itu diungkapkan Bupai Boyolali, M Said Hidayat dalam acara Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-42 di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) setempat pada Selasa (21- 22/11).
Adapun kegiatannya antara lain, bazar pangan murah seperti sembako dan beragam jenis sayur dan buah- buahan.
Kemudian festival makanan tradisional dari 22 kecamatan se- Boyolali serta lomba kreasi makanan olahan susu dan lomba video makanan tradisional.
Selain Bupati M Said Hidayat, turut hadir Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan; Ketua DPRD Marsono dan jajaran terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan Wabup serta ketua DPRD turut memasyarakatkan gerakan minum susu.
“Boyolali sebagai Kota Susu terkenal dengan ternak sapi perah dan hasil susu sapinya. Karena itu, gerakan minum susu sangat penting untuk turut mendorong kesehatan masyarakat.”
Bupati juga mendorong agar kreasi makanan tradisional Boyolali bisa dibukukan.
“Bayangkan jika ada 100 resep makanan tradisional, tentu sudah 100 halaman dan layak menjadi sebuah buku. Sehingga resep-resep masakan ini bisa dibaca dan disebarluaskan kepada masyarakat.”
Bupati merasa bangga karena beragam makanan olahan resep tradisional masih disukai warga. Ada olahan ikan bakar, ikan asap dan beragam olahan ikan lainnya. Kemudian ada olahan kripik pare, kripik bayam dan olahan makanan lainnya.
“Singkong juga bisa diolah menjadi tapae yang lezat. Bahkan, tape pun bisa diolah lagi menjadi beragam makanan yang mampu menggugah selera.”
Sementara itu, Kepala DKP Boyolali, Joko Suhartono mengaku senang karena seluruh kegiatan berjalan lancar serta mendapat perhatian masyarakat. Seperti lomba video makanan tradisional, total ada 110 video yang dikirimkan oleh masyarakat.
“Untuk lomba makanan olahan susu ada 40 resep dan telah dilakukan pengujian olah panitia. Ini luar biasa.” Waskita