SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 430 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sragen mengikuti kegiatan Spiritual Building and Training (SBT) di Gedung Kartini Sragen, Kamis (17/11/2022).
Ratusan siswa kelas XII itu sengaja diberikan pembekalan spiritual dan mental sebelum menghadapi ujian akhir dan tes masuk perguruan tinggi (PT).
Kepala Sekolah MAN 1 Sragen, Windrati SPd MPd mengatakan kegiatan SBT itu merupakan rangkaian dalam rangka mempersiapkan siswa menghadapi ujian akhir atau biasa disebut Assesmen Nasional (AN).
Pihak sekolah mendatangkan motivator kelas nasional yakni Andi Kusuma Bhrata untuk mengangkat motivasi para siswa.
“Dengan kegiatan ini diharapkan karakter anak bisa terbentuk benar-benar mandiri. Tidak hanya menghadapi ujian akhir, tapi bagaimana menghadapi kehidupan nyata di masyakarat kelas,” ujarnya.
Menurut Windrati, materi yang diberikan dalam kegiatan SBT yang wajib diikuti siswa ini di antaranya pemberian motivasi, terapi dan hipnotis.
Setelah kegiatan ini, nantinya pihak sekolah akan membuat pemetaan siswa yang lanjut kuliah dan tidak.
“Kalau pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah lulusan MAN 1 yang melanjutkan ke perguruan tinggi (PT) terus meningkat dan terakhir mencapai 75% lulusan,” jelasnya.
Guru bimbingan dan konseling (BK) MAN 1 Sragen, Dra Enggar Muji Sulastri MPd menambahkan, kegiatan SBT di era milenial seperti sekarang memang lebih menantang.
Kondisi anak yang semakin terpengaruh gadget atau game online, harus disikapi sejak dini para guru.
“Tidak dipungkiri perilaku anak di era milenial sekarang memang cepat berubah. Bagaimana siswa sekarang berjam-jam betah pegang HP, sementara saat belajar sebentar saja mengaku sudah capek. Inilah jadi tanggungjawab para guru pendidik,” tandasnya.
Menurutnya, salah satu cara agar mengembalikan atau menggairahkan kembali semangat belajar anak, dengan menggelar SBT.
Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa memiliki karakter mental yang kuat. Sehingga mampu menghadapi tahapan ujian akhir sebelum melanjutkan kuliah di PT.
“Kami ingin membentuk siswa yang berakhlak baik, jujur, cerdas, berbudi pekerti sesuai tujuan pendidikan nasional. Ini merupakan tanggungjawab kita bersama sekaligus tantangan di era milenial seperti sekarang,” tambahnya. Wardoyo
