
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pernyataan presiden Joko Widodo soal 2024 jatah Prabowo, di mata Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, merupakan diplomasi tingkat tinggi Jokowi untuk membesarkan hati Ketua Umum Partai Gerindra.
Karena itulah, Surya Paloh santai dan tak ambil pusing dengan pernyataan tersebut.
“Ah, itu mantap juga diplomasi tingkat tinggi dari Presiden Jokowi, bagus kan? Membesarkan hati, positif thingking-nya, memberikan motivasi, apa yang salah?” ujar Surya di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
Menurut Surya, motivasi serupa juga bakal diberikan Jokowi kepada politikus lainnya yang bergabung di kubu pemerintahan, seperti misalnya Airlangga Hartarto, Erick Thohir dan Ganjar Pranowo.
Tak menutup kemungkinan, kata Surya, dukungan itu juga bakal diberikan kepada Anies Baswedan.
“Kita tunggu, kapan dikasih ke Bung Anies. Artinya kenapa? Perlu saya ingatkan, Presiden tidak hanya dalam kapasitas sebagai Kepala Pemerintahan, tapi Presiden juga sebagai Kepala Negara,” kata Surya.
Surya menyebut sikap Jokowi memberikan dukungan kepada Prabowo itu menunjukkan bahwa jabatan presiden merupakan milik dari semua golongan dan kelompok.
Hal ini dirasa penting, karena menurut Surya Indonesia saat ini tengah mengalami inflasi politisi tapi defisit negarawan.
Saat ditanya apakah NasDem iri dengan endorse Jokowi terhadap Prabowo, Surya menampiknya.
“Ah itu masa pelajaran waktu jaman SD udah diajarin pelajaran budi pekerti, jangan cepat-cepat iri hati,” kata Surya.
Sinyal dukungan Jokowi untuk Prabowo ini muncul saat keduanya menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo pada Senin (7/11/2022). Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung soal kemenangannya di Pilpres 2014 dan 2019.
“Dua kali di Pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo,” ujar Jokowi diikuti senyum.
Para kader Perindo yang hadir di acara tersebut tampak tertawa dan bertepuk tangan. Mereka tampak lebih heboh ketika Prabowo berdiri dan memberi hormat.
Prabowo merupakan rival Jokowi dalam Pilpres 2014. Saat itu ia berpasangan dengan Hatta Rajasa dan dikalahkan oleh Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. Lalu pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju dan berpasangan dengan Sandiaga Uno, namun kembali dikalahkan Jokowi yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
“Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi diikuti tepuk tangan.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.













