YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir ini, kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta menunjukkan tren peningkatan. Jumlah kasus aktif bahkan menyentuh 1.207 buah kasus.
Melihat tren tersebut pada menjelang akhir tahun ini, pemerintah kota Yogya melakukan antisipasi, salah satunya dengan memastikan kesiapan fasilitas kesehatan (Faskes).
Sebagai informasi, selama minggu ke-45, tercatat tambahan pasien Covid-19 hingga 219 kasus, dengan tingkat kesembuhan 174.
Praktis, jumlah kasus aktif di Kota Pelajar pun melonjak 122 pasien, dibandingkan torehan sepanjang minggu sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta , Emma Rahmi Aryani menandaskan, saat ini dari kasus positif Covid-19 yang tercatat, hampir tidak terdeteksi lagi sumbernya.
Sebab, mobilitas warga masyarakat sudah sangat tinggi dan begitu cepat.
“Banyak sekali masyarakat yang datang dan pergi. Tapi, sebagian besar kasus Covid-19 ditemukan saat pemeriksaan, ya, atau mengakses layanan kesehatan. Maka, prokes menjadi cara ampuh untuk melindungi diri sendiri dan orang lain,” tegasnya.
Walau begitu, Kadinkes tidak menampik, sejauh ini, sebagian besar kasus Covid-19 yang terlacak di Kota Yogyakarta berstatus tanpa gejala.
Namun, pihaknya tetap menginstruksikan pada seluruh rumah sakit, supaya bersiap menghadapi lonjakan.
“Kami sudah mengeluarkan SE (surat edaran) kepala dinas, untuk kewaspadaan rumah sakit. Semua rumah sakit harus bersiap untuk kewaspadaan, ya, karena prediksinya kan (puncak gelombang Covid) di akhir Desember atau awal Januari,” urainya.
“Kami juga bergerak cepat untuk vaksinasi Covid-19 . Lalu, masih menyediakan selter isolasi di Bener dan kondisinya sekarang kosong karena mayoritas pasien tidak bergejala,” imbuh Emma.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















