![3110 - lastrasa](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/10/3110-lastrasa.jpg?resize=640%2C395&ssl=1)
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – SMA Negeri 1 Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan dan pengembangan di bidang bahasa dan sastra.
Salah satu SMA terbaik di Kota Solo ini menggelar kegiatan Lastrasa 2022 pada Kamis (27/9/2022).
Lastrasa atau Laskar Sastra Smansa merupakan kegiatan peringatan bulan bahasa yang digelar secara rutin tiap tahunnya oleh SMA Negeri 1 Surakarta.
Kepala SMA Negeri 1 Surakarta, Drs. Yusmar Setyobudi, M.M., M.Pd. mengatakan, Lastrasa merupakan wadah untuk menampung ekspresi atau ungkapan gagasan yang berkaitan dengan bahasa dan sastra dari warga SMA Negeri 1 Surakarta.
Baik guru, karyawan, maupun siswa dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
“Bahasa dan sastra merupakan salah satu bagian dari seni. Bahasa dan sastra pastinya ada dalam tiap-tiap lini kehidupan. Ide untuk berseni melalui bahasa dan sastra ini perlu diberikan wadah untuk diekspresikan,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilis yang dikirim Rosantika Utami ke Joglosemarnews, Jumat (28/2022).
Oleh karena itu, menurut Yusmar Setyobudi, SMA Negeri 1 Surakarta menggelar kegiatan peringatan bulan bahasa secara rutin untuk membina dan mengembangkan serta menampung ekspresi atau gagasan semua warga sekolah yang bernama Lastrasa.
Yusmar juga menambahkan bahwa Lastrasa 2022 juga merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) SMA Negeri 1 Surakarta ke-73 yang akan diperingati pada tanggal 15 Desember nanti.
Mengusung tema “Berkomunikasi Untuk Sesama, Bersatu dengan Bahasa”, Lastrasa tahun ini dikemas dalam beberapa acara. Acara yang pertama adalah Talkshow Bahasa dan Sastra.
Talkshow digelar di halaman depan SMA Negeri 1 Surakarta dengan menghadirkan seorang narasumber.
Narasumber tersebut adalah Eko Setyawan. Ia merupakan penulis beberapa buku antologi cerpen dan puisi, seperti Manten, Mengunjungi Janabijana dan Peristiwa yang Kami Sepakati.
Dimoderatori Rahmadhani B.W., S.Pd selaku Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Surakarta, Eko menceritakan cerita dan pengalamannya dalam menulis sastra.
Ia mengungkapkan bahwa ide menulis bisa didapatkan dari apa saja yang dilihat dan didengar.
“Apa sih ide itu? Ide merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Ide ini bersumber dari apa saja yang kita lihat dan kita dengar. Jadi, semua hal bisa menjadi ide dalam menulis. Misalnya, peninggalan sejarah di Kota Surakarta. Kalian bisa menulis sastra berdasarkan hal tersebut. Menulis sastra tidak harus tentang hal-hal yang dilebih-lebihkan seperti jatuh hati atau jatuh cinta. Hal tersebut sudah usang. Sekarang semua hal bisa dijadikan ide,” ungkap Eko.
Acara lain yang turut meramaikan Lasastra 2022 adalah bazar makanan. Kegiatan ini diikuti oleh kelas X dan XI SMA Negeri 1 Surakarta.
Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh alumni SMA Negeri 1 Surakarta atau yang biasa disebut Kasmaji (Bekas SMA Siji). Selain bazar makanan, dipamerkan juga hasil karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) siswa SMA Negeri 1 Surakarta. Hasil tersebut diantaranya poster dan kain jumputan.
Kemudian, turut digelar juga perlombaan yang diikuti oleh siswa kelas kelas X dan XI SMA Negeri 1 Surakarta. Perlombaan tersebut diantaranya lomba nembang, lomba story telling, lomba melukis botol, dan lomba musikalisasi puisi. Pada puncak kegiatan, digelar penampilan dari ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Surakarta.
Yusmar berharap kegiatan ini dapat digelar kembali di tahun-tahun berikutnya dengan kegiatan yang dikembangkan dan diinovasikan. Ia menegaskan bahwa SMA Negeri 1 Surakarta akan tersu berkomitmen dalam upaya-upaya pembinaan dan pengembangan bahasa, khususnya bahasa Indonesia melalui kegiatan-kegiatan literasi maupun kegiatan terkait lainnya.
“Kami berharap kegiatan ini dapat digelar secara rutin ke depannya dengan ragam acara yang lebih baik lagi. SMA Negeri 1 Surakarta akan terus berkomitmen dalam upaya-upaya pembinaan dan pengembangan bahasa, khususnya bahasa Indonesia. Selain kegiatan Lastrasa ini, kami juga menggelar kegiatan Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) setiap hari Senin dengan menghasilkan produk kumpulan puisi dan cerpen siswa tiap tahunnya,” tegas Yusmar. Suhamdani