JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Persentase Kasus Covid-19 Naik, Pemprov DIY Terapkan Kebijakan Ini Jelang Libur Akhir Tahun

Ilustrasi grafik kasus covid-19. Pixabay
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Persebaran Covid-19 subvarian Omicron XBB, diprediksi bakal terus berlangsung menjelang akhir tahun 2022 sampai awal tahun 2023.

“Dari prediksi pemerintah, kasus Covid-19 akan mencapai puncaknya dalam 40 hari dan kemudian akan kembali turun,” kata Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Pronvisi DIY, Biwara Yuswantana usai Rakor yang dipimpin Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan.

Demikian pula, status PPKM di Provisi DIY sampai saat ini masih menerapkan kebijakan PPKM Level 1.

“Jadi, tetap pakai masker di dalam ruangan dan kalau di luar lihat situasinya,” kata Biwara.

Baca Juga :  Nekat Melawan Arus Jalan Malioboro,  5 Pemotor Ini Kena Batunya

Dalam kebijakan PPKM Level 1, demikian Biwara, destinasi destinasi wisata pun tetap diizinkan beroperasi normal.

Menurut Biwara, walaupun ada kenaikan kasus, kondisi penularan Covid-19 di DIY situasinya masih tergolong terkendali.

Ini terbukti dari persentase keterisian bed rawat inap pasien di rumah sakit rujukan juga tidak ada kenaikan signifikan.

Biwara mengatakan, hasil penelusuran Satgas Covid-19 DIY, kenaikan kasus terjadi karena mayoritas penyintas hanya mengalami gejala ringan atau pun tanpa gejala.

“Memang ada peningkatan dari sisi kasus tapi mayoritas tanpa gejala, artinya dampaknya tidak berat,” katanya menambahkan.

Baca Juga :  Dirlantas Polda DIY Tegur Anak Seorang ASN yang Ngeyel Pakai Mobil Dinas

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY,  Setyarini Hestu Lestari belum dapat memastikan keberadaan subvarian Omicron XBB merupakan penyebab kenaikan jumlah kasus Covid-19 di DIY.

“Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi persebaran virus subvarian baru tersebut di wilayah DIY,” kata Setyarini.

Menurut dia, perlu diurutkan agar dapat melihat subvarian virusnya.

“Kurang lebih seminggu ke depan paling cepat. Karena untuk WGS kita harus mengumpulkan beberapa sampel,” katanya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com