BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Petugas berhasil menangkap seorang pria diduga begal logistik pendaki Gunung Merbabu di pos pendakian Suwanting, Magelang.
Video penangkapan pelaku telah beredar luas di media sosial twitter.
Pelaku, M (30) ternyata sudah beraksi selama dua bulan terakhir dan meresahkan para pendaki.
Dalam video, terlihat beberapa petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) membawa seorang yang diduga begal logistik.
Pria tersebut mengenakan kaos putih tanpa lengan.
Sedangkan kedua tangannya terikat ke belakang dengan pengawasan petugas. Bahkan saat diamankan tersebut, pria yang diduga begal ini juga meminta rokok dan kopi hitam.
Koordinator Perlindungan BTNGMb, Yulianto, membenarkan adanya penangkapan pelaku begal logistik dan perlengkapan pendakian di jalur pendakian Suwanting,Magelang.
“Pelaku, yakni M merupakan warga lokal,” kata Yulianto, Jumat (4/11/2022).
Namun, selama ini, keluarganya baik di Magelang dan Selo menolak pelaku. Sehingga M nekad melakukan aksi begal logistik di sekitar pos 3 jalur pendakian Suwanting, Magelang.
“Memang sudah viral adanya begal di jalur Suwanting pendakian Gunung Merbabu. Mungkin sudah sekitar 1-2 bulanan.”
Dijelaskan, berdasarkan laporan, para pendaki resah karena M sering meminta logistik dan rokok.
Namun, tidak jarang dia juga mengambil barang-barang pendaki saat ditinggal di pos 3. Barang yang diambil tak hanya logistik seperti mi instan, rokok, uang. Tapi juga peralatan pendakian.
“Pelaku diketahui camping dengan peralatan hasil curian. Serta sudah dua bulan tinggal di pos 3.”
Menurut dia, tak hanya para pendaki, warga sekitar base camp pendakian juga khawatir.
Pasalnya, keberadaan begal bisa berdampak terhadap penurunan kunjungan pendaki. Pihaknya lantas menerjunkan 16 orang yang berangkat pada Kamis subuh.
“Setelah mediasi, M berhasil diajak turun. Namun untuk antisipasi, pelaku diikat tangannya. Mereka tiba di basecamp sekitar pukul 12.00.”
Diungkapkan, pelaku sempat dibawa ke Polsek Sawangan, Magelang.
Petugas berencana untuk mengembalikan pelaku ke keluarganya. Namun, ayahnya yang berada di Pogalan, Pakis, Magelang, dan sang ibu di Klakah, Selo menolak pelaku.
“Akhirnya, dia itu ngomong mau ikut temannya ke Madiun. Akhirnya dengan difasilitasi teman- teman, dia diantar ke Solo dan dibelikan tiket perjalanan ke Madiun. Pelaku juga mengaku sebenarnya memiliki keahlian bengkel,” ujarnya. Waskita