Beranda Umum Nasional Seputar Mitos Gerhana Bulan, Salah Satunya Hindari tidur

Seputar Mitos Gerhana Bulan, Salah Satunya Hindari tidur

Gerhana bulan. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM — Gerhana bulan total akan kembali terjadi pada Selasa 8 November 2022. Fenomena alam ini disebabkan oleh konfigurasi antara bulan, bumi dan matahari membentuk sebuah garis lurus.

Dalam unggahan Instagram, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan gerhana bulan total merupakan fenomena astronomis ketika seluruh permukaan bulan memasuki bayangan inti (umbra) bumi.

Selain itu, bulan berada di dekat titik simpul orbit bulan, yaitu perpotongan antara ekliptika (bidang edar bumi mengelilingi matahari) dengan orbit bulan. Gerhana bulan total terjadi pada fase bulan purnama, tetapi tidak semua bulan purnama dapat mengalami gerhana bulan.

Saat bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna bulan akan menjadi kemerahan. Ini disebabkan oleh mekanisme hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer bumi.

Fenomena gerhana bulan total juga tak terlepas dari deretan mitos yang menyertainya. Berikut lima mitos yang terkait dengan gerhana bulan, dikutip NDTV, Ahad (6/11/2022):

Baca Juga :  Kuasa Hukum Tom Lembong Tuding Naskah Saksi Ahli Pihak Kejagung Plagiat, Kejagung Bantah

Hindari mandi

Beberapa orang percaya bahwa mandi selama gerhana dapat memiliki efek buruk pada kesehatan. Namun, hingga sekarang tidak ada bukti ilmiah tentang bahaya apa pun yang terkait dengan mandi selama gerhana.

Hindari tidur

Setelah makan dan mandi, tidur adalah aktivitas lain yang dilarang oleh beberapa budaya selama gerhana bulan. Mengingat bahwa gerhana dialami pada waktu yang berbeda di berbagai belahan dunia, dapat dikatakan bahwa siklus tidur hampir tidak akan terpengaruh oleh fenomena langit.

Penyembuhan luka melambat

Beberapa budaya percaya bahwa jika seseorang terluka selama gerhana, butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan luka. Namun, dari kacamata sains, tidak ada bukti antara bulan dan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.

Tidak boleh dilihat

Tidak seperti gerhana matahari, tidak ada bukti gerhana bulan yang mempengaruhi mata. Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), kita tidak memerlukan peralatan khusus untuk mengamati gerhana bulan meskipun teropong atau teleskop akan meningkatkan tampilan dan warna merah.

Baca Juga :  Operasi Tangkap Tangan Bakal Dihapus, Jika Johanis Tanak Jadi Ketua KPK

Berbahaya

Tidak ada risiko menghubungkan wanita hamil dengan gerhana bulan. Selain itu, tidak ada tindakan pencegahan kesehatan yang dikaitkan dengan gerhana bulan.

www.republika.co.id