JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Setahun Wayahe Dibuka, Kotak Amal Masjid Al Barokah Tanon Dibobol Maling. Segini Perkiraan Isinya

Sejumlah jemaah berada di teras Masjid Al Barokah di Gading Tanon yang barusaja kebobolan kotak infaq. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi pencurian menimpa Masjid Al Barokah di Dukuh Karang kulon, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Sragen.

Kotak amal besar di masjid tersebut diketahui dibobol pencuri. Padahal kotak amal itu sudah setahun belum dibuka.

Diperkirakan pelaku sudah mengintai terlebih dahulu dan mencari kelengahan untuk menggasak uang di dalam kotak amal yang diperkirakan berisi jutaan itu.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM Senin (7/11/2022), pembobolan kotak amal itu diketahui Jumat (4/11/2022).

Salah satu warga, Asikin menyampaikan pembobolan diketahui saat pengurus masjid selesai menggelar salat Jumat.

Beberapa pengurus seperti biasa melanjutkan menghitung isi kotak infaq.

Baca Juga :  Tim KKN 313 UNS Gelar Edukasi Pola Makan, Motivasi Sekolah, PHBS, dan Screening Kesehatan Mental di Desa Mojorejo

Saat hendak mengambil kotak infaq ukuran kecil, kotak amal berukuran besar yang ada di dekat kotak infaq sudah terbuka. Para jemaah curiga lantaran gembok yang mengait kotak amal itu sudah raib.

“Tahunya pas Jumatan kemarin. Kotak amal tersebut sudah setahun tidak dibuka, pada saat hendak dibuka habis jumatan ternyata isinya udah nggak ada dan gembok sudah rusak dibobol,” paparnya, Senin (7/11/2022).

Warga memperkirakan isi kotak amal kurang lebih hampir Rp 4 juta. Saat dibuka, kotak amal itu dalam kondisi kosong.

Padahal kotak besar itu sudah ada hampir setahun belum pernah dibuka. Menurut warga, pembobolan kotak amal itu tidak hanya kali ini saja.

Baca Juga :  Cek Sekarang Guru Ngaji dan Ustad di Sragen Terima Anggaran 3,25 Miliar Rupiah dari Pemkab Sragen

Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi beberapa tahun silam. Dari dua kali kejadian, pelaku belum terdeteksi.

Warga menduga pelaku adalah spesialis pencuri kotak amal mengingat kotak amal itu sebenarnya sudah paten dan gemboknya juga besar.

Sayangnya, warga dan pengurus masjid belum melaporkan ke pihak polsek setempat. Mereka memilih mengikhlaskan lantaran merasa lapor pun belum tentu akan bisa ditemukan pelakunya.

“Kejadian pertama hilang perkiraan hampir 3 juta. Dan selalu setiap wayahe akan dibuka, kotaknya selalu dibobol. Lapor polisi juga mungkin sulit menemukan, makanya saat ini warga hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan,” ujarnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com