JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tragedi empat orang sekaluarga tewas di Kalideres, masih menyisakan misteri mengenai penyebab kematian mereka.
Pasalnya, di antara ke empat anggota keluarga tersebut terindikasi meninggal dalam waktu yang berbeda.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menyatakan ada berbagai kemungkinan meninggalnya satu keluarga di Kalideres itu.
Dasarnya adalah hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati terhadap 4 orang yang meninggal itu.
“Dari hasil autopsi bahwa korban memang tidak makan. Selain lambung kosong, otot juga mengecil tanda dehidrasi. Menyadari bahwa mereka adalah keluarga tertutup, ada kemungkinan mereka tidak tahu dan tidak mau minta tolong ke mana,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (12/11/2022).
Namun untuk memastikan penyebab kematian, perlu penyelidikan lebih detail juga dari kepolisian di tempat kejadian perkara (TKP). Sebab dalam perkara ini ada juga dugaan bunuh diri atau pembunuhan.
“Ada kemungkinan riwayat mati para korban berbeda-beda. Misalnya, ada yang mati karena sakit. Lalu yang hidup karena tidak ada yang merawat, akhirnya mati kelaparan. Juga ada orang yg karena sudah putus asa akhirnya bunuh diri,” tuturnya.
Adrianus juga menyampaikan ada kemungkinan keluarga tersebut memiliki orientasi hidup dengan memilih kematian. Tetapi, kasus ini juga memperlihatkan adanya keterbatasan komunikasi antara keluarga itu dengan lingkungan sekitar.
“Hakikat komunitas lingkungan itu interaksi. Artinya ada situasi saling menyapa. Kalau ada keluarga yang menutup diri, tidak mau menyapa atau bergaul, ya repot,” katanya.
Empat orang ditemukan tidak bernyawa di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat. Mereka adalah bapak berinisial RG (71), anaknya perempuan DF (42), ibunya berinisial RM (66), dan paman berinisial BG (68).
Warga sebut ada bau busuk
Warga melaporkan ke Polsek Kalideres pada Kamis malam karena adanya bau busuk di rumah tersebut. Ketika hendak ditelusuri, ternyata pagar dan pintu rumah dalam keadaan terkunci dari dalam.
Akhirnya akses dari depan rumah itu terpaksa dibongkar. Lalu ditemukan ada mayat di dalam dengan posisi yang berbeda.
Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Pasma Royce mengatakan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh mereka. Kondisi lambung saat dibedah dokter forensik juga tidak ditemukan sisa makanan.
Mereka pun tidak bernyawa diperkirakan sudah sejak tiga minggu.
“Kami sudah mendapat informasi dari dokter forensik RS Bhayangkara, pada keempat mayat tersebut tidak ada tanda kekerasan,” tuturnya, Jumat (11/11/2022).
Dia menyebutkan bahwa keluarga tersebut diketahui hendak pindah dari sana. Namun mereka sangat tertutup kepada lingkungan sekitar dan jarang diketahui aktivitasnya.
Saat ini, barang bukti yang dikantongi polisi adalah handphone, buku catatan, dan barang-barang lain di dalam rumah tersebut.
Kamera CCTV yang bisa mengungkap peristiwa ini belum ada yang disita, termasuk di dalam rumah para empat mayat tersebut ditemukan. Kemarin, sudah ada empat saksi yang diperiksa, termasuk Ketua RT dan warga sekitar.