SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus konflik agraria antara warga Sambirejo Sragen dengan PTPN, kembali mencuat.
Sekian lama tak terdengar, kasus konflik sengketa lahan antara ratusan warga di Sambirejo dengan PTPN kembali muncul saat kunjungan Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar ke Desa Bedoro, Sambungmacan, Sragen.
Adalah Ketua FKPPS, Sunarji yang mengangkat persoalan itu di hadapan Cak Imin. Saat dibuka sesi dialog, Sunarji kemudian naik ke panggung hanya beberapa meter di hadapan Cak Imin duduk didampingi sang istri dan anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah.
Memperkenalkan diri dengan nama Sunarji Rekso Sudiro dari FKPPS, ia kemudian menyampaikan riwayat konflik warga dengan pihak PTPN (PT Perkebunan Nusantara).
“Kami berkonflik sama PTPN sudah 23 tahun dan sampai kami mendapat ganjaran 1,5 tahun di jeruji besi. Tanah 303 hektar dikelola masyarakat tapi sampai hari ini belum ada penyelesaian,” paparnya.
Sunarji mengisahkan perjuangan warga sempat mendapat pendampingan Mukafi Fadli, anggota DPRD Jateng dari FPKB semasa menjabat Ketua DPC PKB Sragen.
Berkas dan data warga yang mengajukan hak atas lahan yang saat ini dikuasai PTPN, menurutnya sudah dikirim tanggal 15 juli 2021 ke pusat.
Seingatnya kala itu berkas dan data itu sudah diterima agraria dan satu bendel diterima oleh staf Presiden bernama Suratman.
“Terakhir audensi sama Pak Muldoko dan sampai sekarang tanah belum dikembalikan sama masyarakat,” ujarnya.
Ia menyampaikan mayoritas masyarakat yang selama ini mengelola lahan sengketa itu menanam jagung. Hampir setiap tahun tak kurang dari 500 ton jagung diproduksi dari usaha cocok tanam petani di wilayahnya.
“Waktu itu Pak Agus Sekda Jawa Tengah hadir di Sambirejo. Tapi juga tidak ada kejelasan sampai sekarang,” kata Sunarji.
Kemudian Sunarji yang sudah menyiapkan satu bendel berkas di stopmaf kemudian menyerahkannya ke Cak Imin.
“Harapan kami pada Bapak, karena kami di Senayan udah 14 kali dan kasus Sambirejo ini belum ada titik temu, kami berharap lahan segera kembali ke masyarakat. Ada 978 pemohon kalau dihitung berapa hak pilih kalau di kali 2 saja dan itu satu komando sampai hari ini,” ucapnya.
Sementara, usai menerima berkas itu, Cak Imin menyampaikan akan berupaya untuk meneruskan aspirasi itu untuk dicek ke PTPN.
“Semua sudah saya catat dengan baik dan akan saya kerjakan. Nandi saya cek ke PTPN dan saya akan koordinasi sama Mbak Luluk. Akan dikawal,” ucap Cak Imin singkat. Wardoyo