SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepergian sosok bidan perintis dan senior asal Ngandul, Sumberlawang Margareta Sri Nyukupi Poernomo, menghadirkan duka mendalam.
Tak hanya bagi keluarga, kerabat dan kolega, masyarakat utamanya di wilayah Sragen Barat, merasa sangat kehilangan.
Tak terkecuali Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Orang pertama di Pemkab Sragen itu mengaku sangat terkesan dengan sosok almarhumah ibunda mantan Sekda Tatag Prabawanto tersebut.
Bahkan, Bupati menyempatkan bertakziah ke rumah duka hingga pemberangkatan almarhumah ke peristirahatan terakhirnya.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Bupati menuturkan mengenang sosok Bu Bidan Sri Nyukupi sebagai abdi negara yang luar biasa.
“Beliau adalah wanita yang kuat, dedikasi tinggi terhadap tugas. Tegas dalam mengambil keputusan dan ikhlas dalam menjalani pengabdian sebagai bidan,” tuturnya.
Bupati mengaku semasa hidup almarhumah, dirinya beberapa kali ngobrol dengan almarhumah.
Menurutnya ada pesan yang selalu terngiang dan membekas di benaknya dari almarhumah.
“Beliau selalu berpesan untuk tanggung jawab sebagai pemimpin tidak mudah. Kudu kuat amot momot (harus kuat dan memuat),” kenangnya.
Bupati memandang sosok Bu Bidan Sri Nyukupi sebagai abdi negara dan bidan panutan.
Ketulusan pengabdian, totalitas dedikasi terhadap profesi dan pengorbanannya dalam melayani masyarakat menjadi sesuatu yang patut diteladani.
“Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” pungkasnya.
Kepergian Bu Bidan juga meninggalkan duka mendalam masyarakat utamanya di wilayah Sragen Barat yang merasa sangat kehilangan.
Keikhlasan dan pengabdian total almarhumah dalam melayani masyarakat dan membantu persalinan, begitu membekas dan meninggalkan kesan tak terlupakan.
“Beliau orangnya tulus, kalau merawat sabar, ramah. Sangat jarang ditemui di era sekarang ini,” ujar Yanto, salah satu tokoh Sumberlawang, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM ditemui saat bertakziah di rumah duka.
Kepergian Bu Sri Nyukupi menghadirkan duka mendalam bagi dunia medis di Sragen.
Maklum selama masih aktif sebagai bidan, almarhumah dikenal sebagai sosok senior bidan teladan yang banyak mengabdikan dirinya menjadi pelayan masyarakat.
“Beliau sosok bidan yang luar biasa. Pengabdian dan jasa beliau dalam membantu pelayanan medis dan persalinan di wilayah Sragen Barat sangat besar. Tak segan membantu persalinan warga 24 jam dengan ikhlas. Itu yang membuat warga kehilangan,” papar mantan Kades Pendem Sumberlawang yang kini duduk sebagai anggota DPRD, Hardiyana, Senin (26/2022).
Ia menuturkan sosok Bu Sri Nyukupi sangat tenar di masa aktifnya bertugas sebagai bidan. Selain tugas sebagai abdi negara, yang bersangkutan juga merintis klinik bersalin.
Keikhlasan, keramahan dalam pelayanan kepada masyarakat, terutama membantu persalinan, menjadikan sosok Sri Nyukupi selalu membekas di hati masyarakat.
Tak pelak, kepergian almarhumah begitu menjadi kehilangan. Ratusan pelayat dari berbagai kalangan serta warga tumpah ruah memadati kediaman duka dan ikut mengantar ke peristiwa terakhirnya.
“Pada saat beliau sudah sepuh pun, masih ikhlas melayani sekuat beliau,” tuturnya.
Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru. Air Mata mengiringi kepergian Bu Bidan teladan itu ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga Desa Ngandul, Sumberlawang.
Keluarga, sanak saudara, kolega, pejabat teras, Bupati Sragen, Wabup, anggota DPRD hingga jajaran pejabat eselon II, camat dan para Kades turut hadir menyampaikan belasungkawa dan mengantar Bu Bidan hingga ke peristirahatan terakhirnya. (Wardoyo)