SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pola pembelajaran terhadap anak-anak dengan model yang lebih simpel terus dikembangkan. Salah satu model yang dianggap cocok adalah dengan menerapkan materi pembelajaran dengan perantaraan alat permainan.
“Kami mencoba menerapkan pola belajar dengan konsep Frugal Education atau belajar dengan cara yang simple atau mudah,” terang Professor Sylvester Arnab saat memberikan sambutan pada kegiatan bertajuk Developing Students and Teachers Creativity and Resipience through Playful Learning and Frugal Education dalam Workshop and ACES Corner Inauguration di Taman Cerdas Gandekan, Solo, Kamis (1/12/2022).
Professor Sylvester Arnab merupakan Professor in Game Science pada Conventry University United Kingdom. Dia ditemani dua koleganya dari Conventry University, yaitu Professor Katherine Wimpenny (Profsessor of Research in Global Education) dan Dominic Mahon P.hD (Development of Student Skills & Capabilities).
Sylvester Arnab menambahkan, dari evaluasi yang dilakukan ACES (A Community-Centred Educational Model for Developing Social Resilience: Playfulness towards an inclusive, safe and resilient society), pola pembelajaran dengan permainan memudahkan anak untuk lebih cepat memahami.
“Kami melakukan assesmnet di beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia dan banyak negara, bahwa pola pembelajaran yang simple bisa membantu anak-anak memahami materi,” terang dia.
Program ACES di Taman Cerdas Gandekan, menurut dia, diteruskan dengan membuat ACES Corner yang berada di Ruang Perpustakaan Taman Cerdas Gandekan. Corner tersebut digunakan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak bimbingan Solo Mengajar di Taman Cerdas Gandekan.
Sarana pembelajaran yang menyenangkan itu terkait dengan alat-alat peraga yang dikemas dalam model permainan dan buku-buku pembelajaran yang menarik.
Terpisah, Lurah Gandekan, Sugeng Sarwono SH menyampaikan terima kasih kepada Team ACES International dan Solo Mengajar yang sudah membantu pembelajaran untuk anak-anak warga Gandekan.
Sugeng menjelaskan, dirinya terus mendukung pihak-pihak yang membantu program-program pendidikan. Wilayah Gandekan sendiri, sambung dia, lokasi yang sarat dengan pengetahuan-pengetahuan yang perlu diteladani dan diketahui.
“Kita sudah mendeklarasikan sebagai Kampung Pancasila. Kami sangat menghargai kebhinekaan, budaya, sejarah dan pendidikan,” terang Sugeng, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Sementara Direktur Solo Mengajar, Didik Kartika dalam sambutannya mengatakan, upaya ACES dalam mendukung kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan.
“Ke depan, Solo Mengajar sangat membutuhkan pihak lain untuk bersama-sama mendukung kegiatan belajar untuk anak-anak,” tandas dia.
Kegiatan tersbut juga didukung dua lembaga pendidikan tinggi, masing-masing Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Universitas Negeri Malang. Suhamdani