Beranda Daerah Wonogiri Lengkap, Daftar UMK Jateng 2023 untuk 35 Kabupaten Kota, Sragen Wonogiri Banjarnegara...

Lengkap, Daftar UMK Jateng 2023 untuk 35 Kabupaten Kota, Sragen Wonogiri Banjarnegara Tempati Posisi Terendah

Ilustrasi uang palsu. Foto: JSNews

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berikut ini ada daftar UMK Jateng 2023 untuk 35 Kabupaten dan Kota.

Dalam daftar UMK Jateng 2023 itu, tercatat Banjarnegara di posisi buncit dengan UMK Rp1.958.169,69. Sedangkan UMK tertinggi adalah Kota Semarang dengan Rp3.060.348,78.

Untuk UMK Wonogiri 2023 adalah Rp1.968.448,32 alias terendah kedua. Terendah ketiga adalah UMK Sragen 2023 dengan Rp1.969.569,00.

Untuk diketahui daftar UMK Jateng 2023 diundangkan melalui Keputusan Gubernur Jateng Nomor 561/54 tahun 2022 tertanggal 7 Desember 2022.

Berikut ini daftar UMK Jateng 2023 :

1. Kota Semarang Rp3.060.348,78

2. Kota Surakarta Rp2.174.169,00

3. Kota Magelang Rp2.066.006,64

4. Kota Salatiga Rp2.284.179,97

5. Kota Pekalongan Rp2.305.822,66

6. Kota Tegal Rp2.145.012,11

7. Kabupaten Banjarnegara Rp1.958.169,69

8. Kabupaten Banyumas Rp2.118.123,64

9. Kabupaten Batang Rp2.282.025,72

10. Kabupaten Blora Rp2.040.080,17

11. Kabupaten Boyolali Rp2.155.712,29

12. Kabupaten Brebes Rp2.018.836,92

13. Kabupaten Cilacap Rp2.383.090,46

14. Kabupaten Demak Rp2.680.421,39

15. Kabupaten Grobogan Rp2.029.569,04

16. Kabupaten Jepara Rp2.272.626,63

17. Kabupaten Karanganyar Rp2.207.483,64

18. Kabupaten Kebumen Rp2.035.890,04

19. Kabupaten Kendal Rp2.508.299,90

20. Kabupaten Klaten Rp2.152.322,94

21. Kabupaten Kudus Rp2.439.813,98

22. Kabupaten Magelang Rp2.236.776,91

23. Kabupaten Pati Rp2.107.697,44

24. Kabupaten Pekalongan Rp2.247.345,90

25. Kabupaten Pemalang Rp2.081.783,00

26. Kabupaten Purbalingga Rp2.130.980,94

27. Kabupaten Purworejo Rp2.043.902,33

28. Kabupaten Rembang Rp2.015.927,08

29. Kabupaten Semarang Rp2.480.988,00

30. Kabupaten Sragen Rp1.969.569,00

31. Kabupaten Sukoharjo Rp2.138.247,00

32. Kabupaten Tegal Rp2.106.237,58

33. Kabupaten Temanggung Rp2.027.569,32

34. Kabupaten Wonogiri Rp1.968.448,32

35. Kabupaten Wonosobo Rp2.076.208,98

Sebelumnya Dewan Pengupahan Wonogiri telah menggelar dua kali sidang. Hasilnya diserahkan ke Bupati Wonogiri Joko Sutopo, nantinya Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang mengusulkan ke Gubernur Jateng.

Baca Juga :  Catat! Ini 25 Indikator TPS Rawan Selama Pilkada 2024, Tempatmu Termasuk Tidak?

Untuk diketahui, upah minimum kabupaten/kota atau UMK Wonogiri 2022 sebesar Rp1.839.043,99.

Kepala Dinas Tenaga Kerja atau Kepala Disnaker Wonogiri Ristanti mengatakan provinsi menggunakan Permenaker Nomor 18 tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023 untuk menentukan upah minimum provinsi (UMP). Permenaker itu merupakan langkah konkret dari pusat diskresi atas PP 36 yang tidak bisa menjawab kondisi ekternal, kondisi ekonomi nasional

Ketua SPSI Wonogiri Seswanto mengatakan pihaknya awalnya mengharapkan UMK Wonogiri bisa naik di interval 7-9 persen dari UMK 2022. Kemudian ada pembahasan di Dewan Pengupahan Wonogiri.

“Prediksi saya, kalau UMK Wonogiri 2023 dihitung pakai Permenaker Nomor 18 tahun 2022 (tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023), UMK Wonogiri 2023 naik di angka sekitar 7,45 persen,” kata Ketua SPSI Wonogiri Seswanto.

Seswanto menuturkan, jika penghitungan UMK Wonogiri 2023 menggunakan skema atau rumus dari Permenaker Nomor 18 tahun 2022 UMK bakal naik Rp 130-an ribu. Sementara jika memakai skema di PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan di bawah itu.

Sekretaris Apindo Wonogiri Gangsar Laksono juga membenarkan bahwa Apindo dan SPSI masih tarik ulur terkait UMK Wonogiri 2023. Apindo Wonogiri berharap penentuan UMK Wonogiri 2023 menggunakan PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan meski sudah ada Permenaker Nomor 18 tahun 2022.

“Dengan PP 36 kita juga mempertimbangkan segi kelangsungan bisnis di area Wonogiri dan teman-teman di Apindo juga,” kata Gangsar Laksono.

Gangsar Laksono menuturkan, ada sejumlah pertimbangan terkait hal tersebut. Di antaranya adalah kondisi ekonomi dan di tahun 2023 banyak hal yang perlu dikaji.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN UNS Ciptakan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah untuk Lingkungan Bersih

Menurut dia, kenaikan UMK Wonogiri 2023 yang tinggi jangan sampai menghambat laju pertumbuhan bisnis. Selain itu juga jika UMK Wonogiri 2023 naik terlalu tinggi, dampaknya bisa terjadi perampingan atau pengurangan karyawan.

“Bahkan perusahaan yang ingin berkembang malah bisa jadi stagnan. Artinya tidak melakukan rekrutmen karyawan kan kasihan juga. Apalagi kemarin ada pandemi Covid-19, kami masih terus beradaptasi, jangan sampai perkembangan yang saat akan mulai kita jalan jangan sampai teraganggu,” papar Gangsar Laksono.

Gangsar menambahkan, apabila Dewan Pengupahan Wonogiri yang didalamnya terdapat unsur pemerintah memutuskan untuk menetapkan UMK Wonogiri 2023 dengan skema sesuai Permenaker Nomor 18 tahun 2022, pemerintah siap menerima resiko kestabilitas bisnis di Apindo.

Yang jelas, kata dia, pihaknya mendukung UMK Wonogiri 2023 naik. Itu sebagai wujud apresiasi kepada para buruh.

Menurut pihaknya, inflasi dan pertumbuhan ekonomi sudah dituangkan di PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan secara rinci. Pihaknya memegang prinsip di peraturan itu karena PP itu sudah dijalankan. Aris Arianto