Beranda Edukasi Pendidikan Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, Hadapi Tantangan Besar di AS

Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, Hadapi Tantangan Besar di AS

Tangkapan layar

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Asosiasi Alumni Program Doktor (S-3) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar International Conference of Humanities and Social Science (ICHSS), Sabtu (17/12/2022).

Konferensi yang bertajuk “Freedom to Learn in Education, Social, Religious, Culture, and Language Perspective” itu menghadirkan tiga pembicara kunci, yakni Indriya L. Sukmono, Ph.D. Dia adalah Dosen Studi Bahasa Indonesia di Yale University, New Heaven, USA.

Kedua, Yacinta Kurniasih, Ph.D (cand), dosen studi Indonesia di Monash Univerity, Melbourne, Australia serta Dr Uswatun Hasanah, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sebagai pembicara ketiga.

Kepala Prodi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia, Prof Dr Andayani, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, konferensi tersebut diharapkan dapat membahasakan isu-isu urgen di bidang sosial humaniora.

“Konferensi internasional yang dihelat alumni Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia UNS ini bertajuk ‘ICHSS 2’. Pada 2021 telah diselenggarakan ‘ICHSS 1,” ujarnya.

Dijelaskan, jumlah peserta keseluruhan sebanyak 272 orang, terdiri dari dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi.

Luaran konferensi internasional itu  adalah prosiding terindeks internasional bereputasi EAI-EUDL (European Alliance for Innovation dari European Union Digital Library).

Baca Juga :  Ratusan Guru Besar Berkumpul di UNS, Bahas Persiapan Indonesia Emas 2045

“Kegiatan ini juga diharapkan dapat melahirkan gagasan-gagasan mutakhir bidang sosial humaniora,” terang Prof Andayani, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Indriya L Sukmono, Ph.D dalam paparanya menjelaskan tentang “Jatuh Bangun Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).”

“Bahasa Indonesia memiliki tantangan besar di wilayah Amerika. Ini karena mahasiswa cenderung mempelajari bahasa asing yang lebih populer, seperti bahasa Spanyol, Perancis, China, Korea, dan Arab,” terang Indriya.

Pada bagian lain, Yacinta Kurniasih, Ph.D (cand) dari Monash University menyampaikan gagasan tentang ‘Menduniakan Bahasa Indonesia? Dunia Memerlukan Bahasa Indonesia! Sebuah Misi Merdeka Belajar’.

“Menduniakan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara menggunakan bahasa Indonesia dalam forum politik internasional, adanya diaspora Indonesia (penelitian, koneksi, partisipasi), penelitian tentang BIPA, pemakaian bahasa Indonesia melalui promosi produk, peningkatan kepercayaan diri berbahasa Indonesia, dan peningkatan kerjasama melalui diplomasi bahasa,” jelas Yucinta Kurniasih.

Sementara itu, Dr Uswatun Hasanah, M.Pd lebih menjelaskan materi bertajuk ‘Peran Penting Literasi Bahasa Indonesia dalam Series 22 Merdeka Belajar’.

Baca Juga :  Fun Learning di SD Marsudirini Surakarta: Duh, Serunya Belajar Sambil Mengenal Pahlawan!

“Literasi Bahasa Indonesia merupakan salah satu komponen dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Konsep literasi ini berkenaan dengan kemampuan individu dalam menggunakan segenap potensinya guna memecahkan masalah yang ada, sehingga literasi tidak terbatas pada kemampuan baca tulis,” ujar dia.

Menurut Uswatun, terdapat tiga ciri seseorang memiliki literasi yang bagus (literat), yakni memiliki kehidupan yang adaptif, memiliki kemampuan yang berkontribusi positif dan manfaatnya solutif. Suhamdani