BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penemuan mayat bayi perempuan di selokan pinggir jalan Semarang-Solo ruas di Desa/Kecamatan Banyudono sudah sepekan berlalu.
Diduga, hal itu karena minimnya barang bukti serta petunjuk di TKP.
Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin, mengaku pihaknya masih berproses melakukan penyelidikan kasus penemuan mayat bayi di Banyudono tersebut.
Kapolres menjelaskan, sesaat setelah ditemukan, mayat bayi itu langsung dibawa ke RS UNS untuk diotopsi.
Namun, pihaknya mengaku belum mendapatkan hasil otopsinya. Demikian pula terkait terduga pelaku, belum ada titik terang.
“Saat ini masih mencari keterangan-keterangan saksi, semua informasi masih didalami. Juga mencari petunjuk atau pendukung lainnya,” ujarnya.
Ditambahkan, kasus tersebut minim saksi, lantaran pembuangan bayi itu diduga dilakukan menjelang pagi. Kondisi saat itu amsih gelap. Apalagi kuat dugaan, bayi itu dibuang oleh orang yang lagi melintas jalan tersebut.
“Pelakunya bisa saja orang yang dalam perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lain. Terus melakukan tindakannya di sini (wilayah hukum Polres Boyolali).”
Diberitakan sebelumnya, penemuan sesosok mayat bayi perempuan menggegerkan warga Desa/Kecamatan Banyudono, Senin (5/12/2022). Mayat bayi itu pertama kali ditemukan oleh Satria, warga Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak.
Saat itu, dia sedang mengecek pemasangan tiang jaringan internet di pematang sepanjang selokan. Sesampai di TKP, dia melihat sesosok yang dikira boneka yang dikerubuti lalat.
Dia sangat kaget, ternyata sosok itu adalah mayat bayi. Dia pun segera melapor ke Mapolsek Banyudono yang berjarak 150 meter dari TKP. Waskita