SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Partai Golkar Sragen menyayangkan molornya pembangunan Pasar Nglangon senilai Rp 37 miliar.
Molornya proyek yang tidak hanya terjadi sekali dua kali itu dinilai merupakan bentuk keteledoran pemangku kebijakan.
Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Sragen, Muh Haris Effendi mengatakan, molornya penyelesaian proyek Pasar Nglangon ini jelas merugikan masyarakat.
Apalagi proyek pasar menyangkut hajat hidup orang banyak yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar.
“Tentunya kami sangat menyayangkan, karena proyek ini sangat besar mestinya harus diawasi dengan ketat,” paparnya kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).
Menurut Haris, kejadian molornya pengerjaan proyek ini sebelumnya juga pernah tejadi di pembangunan Jembatan Gilirejo dan Jembatan Masaran.
Mestinya, Pemkab Sragen harus menjadikan pelajaran dari kegagalan proyek sebelumnya. Kenapa kejadian serupa justru terulang di proyek Pasar Nglangon.
“Tidak hanya sekali dua kali, kegagalan proyek kerap terjadi dan ironisnya itu tidak dijadikan pelajaran,” jelasnya.
Terkait keputusan Pemkab Sragen yang memberikan perpanjangan 50 hari lagi untuk rekanan penggarap Pasar Nglangon, Haris mempersilakan karena sudah sesuai aturan.
Dia hanya mempertanyakan imbas dari perpanjangan itu secara administrasi keuangan.
Karena otomatis batas akhir perpanjangan akan melompati akhir tahun anggaran dan diperkirakan sampai akhir Januari atau awal Februari.
Haris mempertanyakan secara administrasi pembukuan keuangan nantinya bagaimana karena tahun anggaran 2022 sudah tutup buku.
“Lha terus nanti pembayarannya mau dimodel bagaimana, kalau pengerjaan sampai tahun 2023. Karena tahun anggaran 2022 sudah tutup. Mestinya akhir tahun 2022 dihitung dulu berapa persen progres pembangunannya. Itu yang dibayar dulu, baru 2023 dihitung lagi,” tambahnya.
Saat disinggung pihak mana yang paling bersalah atas molornya pembangunan Pasar Nglangon, Haris dengan tegas menyalahkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Diskumindag dan konsultan pengawas.
Mestinya dari awal petugas melakukan pengawasan secara ketat. Bahkan bila perlu seminggu sekali dicek progresnya. Jika mendapati progresnya lambat, PPK bisa menegur rekanan.
“Dari awal mestinya sudah terlihat apakah molor atau tidak. Saat mendapati progresnya lambat, bisa langsung menegur rekanan atau dikeluarkan surat peringatan,” tambahnya.
Optimis Selesai
Sebelumnya, Perwakilan PT Darlin Audia selaku rekanan pelaksana proyek, Irwin Pramudiarto mengatakan dari hasil perhitungan terakhir pada Minggu (18/12/2022), realisasi pekerjaan sudah mencapai angka 95 persen.
Sehingga praktis, saat ini fokus pengerjaan tinggal merampungkan kekurangan 5 persen.
Kekurangan 5 persen itu didominasi oleh pekerjaan pemasangan paving, plafon dan beberapa pekerjaan finishing lainnya.
“Hitungannya per hari Minggu (18/12/2022) kemarin sudah 95 persen. Yang kurang tinggal paving, sebetulnya juga sudah terpasang antara 65 sampai 70 persen. Untuk plafon gedung selatan sudah 95 persen, sekarang tinggal proses list plafon. Kalau gedung Utara plafon sudah 50 persen,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (19/12/2022).
Irwin menjelaskan secara utuh, konstruksi bangunan sebenarnya sudah hampir rampung. Saat ini kekurangan tinggal pada pekerjaan finishing atau penyelesaian akhir.
Selain paving dan plafon, beberapa titik juga tinggal merampungkan pengecatan. Sementara untuk pekerjaan elektrikal, plumbing, jaringan air bersih, dipastikan sudah kelar terpasang.
Ia juga tak menampik bahwa saat ini rekanan melanjutkan pekerjaan di masa perpanjangan kesempatan dengan kewajiban membayar denda harian Rp 37 juta.
Terkait target dari Bupati yang meminta proyek harus selesai sebelum akhir tahun, Irwin menyatakan optimis bisa menyelesaikan.
Meski tinggal 11 hari, menurutnya dengan melihat kekurangan pekerjaan dan kekuatan pekerja yang terus ditambah, ia meyakinkan target itu bisa dipenuhi.
Penambahan pekerja sudah dilakukan sejak masa perpanjangan terhitung mulai Sabtu (17/12/2022).
“Jumlah (pekerja) yang baru datang ini tadi 60 orang, kita datangkan mereka pakai satu elf dan satu bus. Mulai Sabtu dan Minggu kemarin kita tambah tim sipil 30 orang, khusus cat kita tambah 20 orang, plafon kita tambah 15 orang. Itu hanya gedung selatan. Untuk gedung utara sore ini dan besok, ada 50 orang. Mereka kita datangkan untuk menambah pekerja dan nanti lembur. Sampai saat ini sekitar 100 sampai 150 pekerja,” urainya.
Untuk memastikan target tidak meleset, Irwin menyebut pengecekan dan perhitungan capaian volume akan dilakukan tiap hari oleh tim.
Dengan begitu, maka pengerjaan akan bisa dikebut sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.
“Apalagi mulai kemarin sudah bekerja dengan denda. Tentu kami harus konsekuen untuk secepatnya bisa menyelesaikan pekerjaan. Karena ini juga pertaruhan untuk menjaga nama Bupati,” tandasnya. Wardoyo