BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Para petani ikan keramba di perairan Waduk Kedungombo (WKO) wilayah Kecamatan Kemusu merugi miliaran. Rbuan ikan budidaya jenis nila, patin dan mujahir mati karena terdampak cuaca ekstrem.
Total ikan yang mati mencapai 175 ton dengan nilai kerugian hingga Rp 4 miliar. Ikan yang mati sebagian siap panen dan lainnya masih tahap pembesaran.
“Petani keramba yang terdampak sebanyak 31 orang. Kejadian ikan mati tersebut terjadi pada Sabtu- Minggu (31/12/2022 – 1/1/2023) kemarin,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyag Suciati, Senin (2/1/2023).
Dijelaskan, pihaknya langsung datang ke lokasi guna melakukan pengecekan dan pertolonan kepada petani. Bantuan yang diberikan dalam bentuk evakuasi ikan ke keramba lain. Selain itu juga membantu pompa untuk meningkatkan kadar oksigen dalam keramba.
“Pompa air itu digunakan untuk menyemprotkan air ke keramba. Sehingga sirkulasi air dan udara menjadi lancar kembali, sekaligus meningkatkan kadar oksigen dalam keramba.”
Diungkapkan, kematian ikan dipicu karena kekurangan pasokan oksigen dalam keramba akibat dampak cuaca ekstrem. Dimana selama seminggu terakhir cuaca buruk, hujan terus. Sinar matahari pun tertutup mendung, sehingga suhu air menurun drastis.
Kondisi ini memicu terjadinya upwelling atau pembalikan air dari bawah ke atas. Dampaknya, sisa makanan ikan ikut terbawa naik memicu bertambahnya kadar amoniak. Sehingga kandungan oksigen dalam air di sisi atas yang digunakan untuk keramba berkurang.
“Kondisi ini yang memicu ikan- ikan mati. Sebenarnya, fenomena ini rutin terjadi setiap tahun. Hanya memang, kejadian kali ini yang membawa dampak terbesar bagi petani keramba.”
Untuk itu, pihaknya senantiasa mengingatkan petani keramba agar waspada saat cuaca ekstrem. Sebisa mungkin, untuk memanen ikan yang sudah mendekati masa panen. Hal ini sekaligus untuk mengurangi populasi ikan dalam keramba.
“Ya, kalau dalam satu keramba jumlah ikannya banyak, maka kebutuhan oksigen juga banyak. Kalau oksigen berkurang, maka ikan- ikan bisa mati.” Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















