SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Solo atau Surakarta mengakui gagal mencapai target pada pengadaan gabah dan beras tahun 2022 lalu.
Bulog yang membawahi Surakarta itu hanya mampu menyerap 27.500 ton beras dari 50.000 ton yang ditargetkan.
“Iya memang pada pengadaan 2022 nggak tercapai. Hanya dapat 27.500 ton,” kata Pemimpin Cabang Bulog Sub Divre Solo, Andi Nugroho, ditemui di sela penyaluran OP beras murah di Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, kemarin.
Andi menyampaikan kegagalan itu karena sejumlah kendala. Ia menyebut banyaknya kompetitor untuk mendapat beras atau gabah di Sragen sebagai sentra produksi Soloraya, adalah salah satu masalahnya.
Kemudian kendala lain adalah harus berkompetisi dengan harga pasaran yang cukup tinggi pada tahun lalu.
“Secara produksinya kemarin teman teman KTNA dari Sragen juga menyebut nggak maksimal, harapan kami nanti ada penyesuaian HPP (harga pembelian pemerintah) sehingga kita bisa maksimal dan stok terjaga sesuai dengan target dari pemerintah,” ujar Andi.
Sementara di 2023, Andi menyebut target penyerapan dimungkinkan masih sama di angka 50.000 ton.
Sampai saat ini, target dari pusat belum dibreak down ke bawah sehingga pihaknya masih menunggu kepastian target dari pusat.
“Kalau target tahun depan kita akan optimalkan,” katanya. Wardoyo