Beranda Daerah Solo Dipersulit di Istana Presiden, Ketua Jamaat Gereja di  Papua Mengadu ke Gibran

Dipersulit di Istana Presiden, Ketua Jamaat Gereja di  Papua Mengadu ke Gibran

Ketua Jamaat Gereja Advent, Sentani, Papua,   Lenol Brian Caviar saat  mengadu ke Gibran soal permohonan bantuan pembangunan gereja yang dipersulit di Istana / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua Jamaat Gereja Advent, Sentani, Papua,   Lenol Brian Caviar mengadu ke Gibran karena dipersulit di Istana Presiden untuk mendapatkan bantuan dana pembangunan gereja.

Lenol Brian Caviar mengadukan hal itu  ke Gibran ditemani istri dan dua anaknya di tengah-tengah Gibran melakukan sesi wawancara dengan wartawan.

Istri Lenol, tiba-tiba menemui Gibran dan meminta tolong pada Walikota Solo tersebut.

“Pak walikota mohon ijin pak.
Pak tolong saya pak, saya mau ketemu bapak,” ujar Istri Lenol saat bertemu dengan Gibran di Balaikota Solo, Selasa, (03/01/2023).

Usai mendapatkan aduan, Gibran mempersilahkan warga Papua tersebut untuk menunggu di dalam ruang tunggu Walikota. Selang beberapa saat Gibran lalu menemuinya.

“Kami ketemu Mas Gibran karena kami dipersulit di Istana Presiden. Bantuan ini sudah diperintahkan bapak presiden untuk membantu gereja kami. Tapi dari stafnya mempersulit kami sehingga kami kehabisan uang. Itu sebabnya langkah terakhir yang kami ambil walaupun ini menyalahi aturan tapi kami harus sampaikan ini kepada mas Gibran,” ujar  Lenol Brian Caviar, Ketua Jamaat Gereja Advent usai bertemu dengan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

Baca Juga :  Respati-Astrid Kalah, Pengamat Sebut Survei Litbang Kompas Basi

Lenol lalu menceritakan bahwa pengajuan permintaan bantuan dana pembangunan gereja tersebut sudah dia  serahkan langsung pada Presiden Jokowi saat Presiden berkunjung ke Papua beberapa waktu lalu.

“Kami menyerahkan tanggal 31 Agustus 2022. Kemarin waktu bapak makan siang pulang dari rumah makan, kunjungan ke Papua. Janjinya akan dibantu dan temui kasetpres istana. Tapi kami sudah 2 bulan di istana, malah dipersulit. Sampai keuangan kami habis dan tidak ada cara lain. Hanya satu  jalan kami harus bertemu dengan pak walikota,” terangnya.

Lenol mengaku sudah mengajukan permohonanan bantuan tersebut ke Pemerintah Daerah. Namun terkendala situasi dan kondisi Gubernur Papua yang sedang dalam masalah.

“Itu sebabnya aksesnya susah bagi kami. Itu sebabnya kunjungan beliau (Presiden) momen yang pas, kami sampaikan ke bapak presiden,” paparnya.

Lenol mempercayai Gibran dapat membantu menyelesaikan permasalahan permintaan bantuan dana pembangunan gereja yang belum cair tersebut.

“Kami di Jakarta sudah 2 bulan dan disini (Solo) sudah 1 minggu. Belum kembali ke Papua lagi. Kami tiba, pas beliau berangkat ke Arab. Kami berterima kasih pak wali merespon baik, dan menjanjikan mengecek terlebih dahulu,” tandasnya.

Baca Juga :  Dikerumuni Penjual Es Teh, Respati Tampung Keluhan Pedagang yang Minta Akses Berjualan di Berbagai Event

Selama ini Lenol menyebut dana pembangunan gereja didapatkan dari iuran anggota jemaat gereja. Namun belum ada kelanjutan lagi.

Sementara itu Gibran mengaku akan mencoba mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada kasetpres.

“Ya coba ya, saya belum tahu duduk permasalahannya seperti apa. Nanti coba saya hubungi kasetpres dan lain-lain
Coba ya, sekarangkan saya juga harus multifungsi. Semua daerah mengeluhkan pada saya, gakpapa dijalani aja. Sudah ada nomer, barcode, dan lain lain nanti saya follow up lagi,” pungkasnya. Ando