JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah wacana Bakal Capres PDIP yang selama ini fokus pada sosok Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, muncul wacana Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai Bakal Capres 2024.
Wacana itu pun disambut baik dari berbagai pihak.
Partai Amanat Nasional (PAN) misalnya, partai pimpinan Zulkifli Hasan tersebut menyambut baik wacana Megawati maju sebagai Capres di 2024.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan spektakuler apabila Megawati maju sebagai capres 2024.
“Sesuatu yang fenomenal dan spektakuler jika Bu Mega dicalonkan oleh PDIP di Pilpres 2024,” kata Viva kepada wartawan, Senin (9/1/2023).
Menurutnya, selama ini publik hanya fokus kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Mengapa begitu? Karena selama ini publik difokuskan di figur Mbak Puan dan Mas Ganjar saja, sedangkan Bu Mega diposisikan menjadi important decision makers,” ujarnya.
Viva menyebut apabila Megawati maju sebagai capres tidak bertentangan dengan undang-undang dasar (UUD).
“Secara yuridis, jika PDIP mencalonkan Bu Mega, dalam periodesasi kepresidenan tidak melanggar UUD RI 1945 dan undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu karena Bu Mega hanya pernah menjabat satu periode,” ungkap dia.
Di sisi lain, ia menuturkan bahwa secara fisik mantan Presiden RI itu masih memiliki stamina yang kuat.
“Bahkan dengan pengalaman yang dimiliki tentu semakin matang, bijaksana, dan jernih dalam proses pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan negara,” ucapnya.
Kendati demikian, Viva mengungkapkan bahwa partainya tak mau mengikuti campur urusan tersebut.
“Bagi PAN, semua dikembalikan ke PDIP saja. PAN membatasi diri tidak ikut campur urusan rumah tangga partai lain. Apapun yang diputuskan oleh Bu Mega dan PDIP nantinya adalah pilihan terbaik bagi mereka,” imbuhnya.
Terhadap wacana itu, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyinggung sosok pemimpin dunia lainnya menjadi contoh, seperti Lula da Silva, politisi sangat senior yang kembali terjun ke dunia politik.
Kemudian politisi senior di Malaysia, Anwar Ibrahim, juga juga terpilih sebagai Perdana Menteri.
Tak hanya itu, Eriko juga menyinggung riwayat Xi Jin Ping yang menjadi Presiden China.
“Mereka lihat kenapa enggak yang Ketum dan pengalaman. Ini pendapat mereka. Kalau Pak Jokowi enggak mungkin, kenapa enggak Bu Mega,” kata Eriko di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023).
Ia menuturkan usulan tersebut sangat masuk akal dan dirinya akan menyampaikan kepada Megawati.
“Ini usulan yang masuk akal, saya nanti harus sampaikan ke Bu Ketum, karena bukan kewenangan kami. Kami hanya boleh sampaikan usulan dan yang menarik ini dari anak muda,” ujarnya.
Eriko menyebut usulan tersebut akan dikaji terlebih dahulu agar mendapatkan data yang konkret.
Kendati demikian, ia mengungkapkan keputusan capres PDIP adalah hak prerogatif Megawati.