SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dampak hujan deras disertai angin kencang yang melanda Sleman pada Sabtu (11/2/2023) sungguh hebat.
Pasar hewan di Kalurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman ambruk total. Tak ada korban jiwa, namun seorang luka-luka dan delapan sepeda motor tertimpa material runtuhan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, pasar hewan di Padukuhan Pelemsari itu roboh sekira pukul 14.00 WIB.
Semula pedagang dan pengunjung rencananya sudah pada mau pulang.
Namun, hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Prambanan.
Mereka meneduh, namun bangunan pasar yang terbuat dari kerangka baja ringan dengan atap galvalum itu tiba-tiba ambruk.
“Korban satu orang, penjual burung. Luka ringan di tangan dan rawat jalan. Aman. Kalau kendaraan yang terjebak 8 (kendaraan). Sepeda motor semua,” katanya.
Bambang mengatakan, bangunan pasar hewan di Pelemsari ambruk dimungkinkan karena kerangka bagian bawah yang terpendam di dalam tanah kondisinya sudah keropos sehingga tidak cukup kuat menopang tekanan angin.
Apalagi, pasar tersebut berdiri sudah cukup lama.
Awalnya, kata dia, bangunan pasar hewan tersebut diperuntukkan sebagai pasar relokasi.
Masa pakai bangunan diperkirakan hanya 4-5 tahun. Namun, setelah tidak dipakai untuk relokasi, bangunan pasar tersebut dimanfaatkan sebagai pasar hewan.
Menjual beragam hewan, mulai dari unggas, ayam, kambing, burung dan terkadang juga digunakan untuk berjualan buah-buahan.
“Info dari Disperindag, pasar itu hanya diperuntukkan untuk relokasi pasar Prambanan. Dan durasi kekuatannya sekitar 4-5 tahun, namun dipakai bertahun-tahun. Jadi kekuatannya kita tidak tahu,” kata Bambang.
Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Tri Tukijo menambahkan, ambruknya pasar hewan Pelemsari Prambanan selain menimpa sepeda motor juga menyebabkan lebih kurang 15 sangkar berikut burungnya tertimpa bangunan.
Setelah kejadian tersebut, proses penanganan awal sudah dilakukan.
“Penanganan yang sudah dilaksanakan pemadaman arus listrik dan evakuasi kendaraan bermotor,” kata Tri. Proses evakuasi kendaraan melibatkan pedagang, TRC BPBD Kabupaten Sleman, SAR DIY, TNI-Polri dan masyarakat setempat. Adapun untuk bangunan pasar yang roboh akan ditindaklanjuti oleh Dinas terkait.