SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi para pecinta olahan ikan segar, Pasar Ikan Balekambang Solo menjadi destinasi wajib dikunjungi di Kota Solo.
Berdiri sejak era Jokowi menjadi Walikota Solo, pasar ikan yang buka tiap hari pukul 19.00 WIB itu selalu dipadati pengunjung.
Meskipun terletak jauh dari laut, namun ikan di Pasar Ikan Balekambang dipastikan segar setiap harinya. Pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai macam jenis ikan segar dengan harga yang relatif lebih murah.
Mulai dari gurita, udang, cumi, kepiting, bakau, baby hiu, emas belanak, pari, patin, gurame, nila, bandeng, tongkol, hingga lele bisa ditemukan di Pasar Ikan Balekambang tersebut.
Tidak hanya ikan segar, pengunjung yang menginginkan olahan ikan juga bisa minta dimasakkan di Resto Balekambang.
Pengelola Pasar Ikan Balekambang, Liesmianingsih menjelaskan, saat pandemi Covid-19 kemarin keberadaan pasar ikan Balekambang justru mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Pasar Ikan Balekambang diresmikan saat wali kotanya masih Pak Jokowi tahun 2012. Saat itu saya yang memenangkan lelang untuk mengelola pasar ini,” tuturnya, Kamis (9/2/2023).
Pertama kali berdiri, Lies mengaku mampu menjual 5 hingga 1 ton ikan segar per hari. Sekarang, pasar ikan Balekambang diisi puluhan lapak pedagang ikan.
“Dulu awalnya di tahun 2021 ada 25 pedagang ikan dari Pasar Nusukan yang membuka lapak di sini. Kenudian ada sisa pedagang di Pasar Nusukan yang juga bergabung di sini,” imbuhnya.
Meskipun saat ini keberadaan Pasar Ikan Balekambang dipersoalkan beberapa pihak terkait tudingan tidak adanya kontribusi bagi Pemkot Solo, hingga adanya wacana relokasi, Lies menegaskan telah memenuhi kewajibannya dengan membayar operasional sesuai aturan.
“Di dalam surat kerjasama pembagian 5% per 5 tahun setelah diadakannya audit. Jadi tidak per tahun. Kewajiban per tahun kontribusi 140 juta. Pasar Ikan baru dua tahun yang lalu. Laporan kami 2021-2022,” terangnya.
Tidak hanya itu, aturan bagi pedagang yang membuka lapak di lokasi tersebut juga berdasarkan kesepakatan bersama antara pedagang, Pemkot Solo dan pengelola. Pedagang yang ikut merintis di pasar ikan tersebut tidak dikenakan biaya operasional.
“Kalau untuk pedagang yang termin kedua masuk ke sini memang membayar. Ini sudah ada kesepakatan, yakni Rp 60.000 setiap malam. Ini untuk operasional karena ada satpam, kebersihan dan maintenance,” ungkapnya. Prihatsari