SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wacana Pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Sragen yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kwangen, Kecamatan Gemolong, kini hampir pasti terwujud.
Pemkab dan pemerintah pusat memastikan pembangunan akan mulai dikerjakan pada tahun ini.
Kampus seluas 20,3 hektare itu menjadi Poltekpar terbesar se-Indonesia dan didesain oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dengan alokasi dana mencapai Rp 2,7 triliun.
Informasi itu disampaikan Sekda Sragen, dr. Hargiyanto usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dengan Direktur Poltekpar Bali, belum lama ini.
“Kemarin saya sudah tanda tangan MoU dengan Direktur Poltekpar Bali. Sementara untuk pengelolaan Poltekpar Sragen di bawah Poltekpar Bali dulu. Karena untuk tahap awal pengelolaan Poltekpar Sragen dikelola oleh Poltekpar Bali, maka pembukaan pendaftaran mahasiswa baru akan dikelola mereka,” paparnya.
Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan salah satu alasan kenapa anggaran yang diberikan pemerintah pusat sangat besar, karena Pemkab bersedia menghibahkan tanah kelas I di Gemolong.
Selain itu juga melihat potensi yang dimiliki Sragen. Pemkab tidak eman – eman menghibahkan tanah produktif demi untuk pembangunan ekonomi di Sragen.
“Mulai 2023 ini sudah dialokasikan anggaran Rp 150 miliar untuk pembangunan gedung awal. Selain gedung kampus juga akan ada pembangunan hotel dan dapur untuk praktik para mahasiswanya,” jelas Bupati, saat ditemui usai acara Sosialisasi LSD di Gedung Kartini Sragen, Jumat (3/2/2023).
Penerimaan Mahasiswa Bulan Juni
Sementara terkait penerimaan mahasiswa angkatan pertama, Bupati menambahkan untuk sementara seluruh proses perkuliahan akan dilaksanakan Technopark Ganesha Sukowati Sragen.
Sebelum selesai pembangunan Gedungnya, seluruhnya akan diampu Poltekpar Bali mulai dari Tenaga Pengajar/Dosennya dan Pengelolaanya akan langsung dikelola Kementerian.
“Angkatan pertama dibuka pendaftaran untuk 30 mahasiswa dulu. Insya Allah bulan Juni tahun ajaran 2023/2024 sudah menerima pendaftaran mahasiswa, sampai selesai dibangun Poltekpar sementara kami gunakan ruangan di Technopark dulu” lanjutnya.
Menurutnya dengan memiliki Poltekpar Negeri tersebut merupakan salah satu wujud Misi Kabupaten Sragen.
Ia berharap kehadiran Poltekpar Negeri di Sragen khususnya menjadi satu-satunya di Jawa Tengah ini dapat menjadikan dampak ekonomi yang sangat positif untuk masyarakat Sragen di utara Bengawan Solo.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen, Aris Wahyudi, mengungkapkan pembuatan site plan itu menjadi wewenang pengelola kampus.
Aris mengatakan Disperkimtaru hanya pengesahan pembangunan gedung, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.
“Sebenarnya dari dokumen rencana detail tata ruang (RDTR) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) sudah bisa dipakai sebagai acuan. Bupati sampai ke Jakarta dalam rangka mengurus lahan yang semula masuk LSD menjadi kawasan permukiman sehingga bisa dipakai untuk Poltekpar,” pungkasnya. Wardoyo