Beranda Edukasi Pendidikan KKN UNS 35 Ajak Petani Desa Manggung Memproduksi Biochar dari Limbah Kayu

KKN UNS 35 Ajak Petani Desa Manggung Memproduksi Biochar dari Limbah Kayu

Mahasiswa KKN UNS 35 di Desa Manggung, Kabupaten Boyolali tengah berfoto bersama / Foto: Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Serbuk kayu hanyalah limbah sisa produksi yang tidak terpakai. Namun di tangan orang-orang kreatif, limbah yang satu ini dapat dikreasikan menjadi bahan yang bermanfaat untuk pengelolaan tanah pada lahan pertanian.

Mahasiswa KKN Kelompok 35 UNS Desa Manggung, Boyolali memberikan pengetahuan tersebut kepada Keluarga Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Manggung, Boyolali.

Dalam hal ini, limbah kayu berbentuk serbuk diolah menjadi bahan organik bernama biocar, yang nantinya bermanfaat untuk mengelola  tanah lahan pertanian.

Kegiatan itulah yang menjadi bagian dari program sosialiasi pemanfaatan limbah kayu sebagai biochar oleh mahasiswa KKN Kelompok 35 UNS Surakarta.

Mahasiswa KKN UNS 35 tengah melatih petani di Desa Manggung, Boyolali membuat Biochar berbahan baku limbah kayu / Foto: Istimewa

Ketua Kelompok KKN 35, Mohammad Farhan Hafizd  menjelaskan, keberadaan biochar bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dengan memanfaatkan limbah kayu yang ada.

“Sekaligus ini demi mengoptimalkan potensi yang dimiliki Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali,” ujar Mohammad Farhan Hafizd melalui rilisnya ke Joglosemarnews.

Ia mengatakan, kegiatan mahasiswa KKN tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para petani Desa Manggung dalam mengelola limbah kayu menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna.

“Kegiatan ini diharapkan bisa mengurangi limbah kayu yang selama ini hanya menumpuk atau biasanya hanya dibakar. Mengingat limbah kayu di Desa Manggung ini sangat melimpah, karena mayoritas warganya bekerja di industri mebel,” ujar Farhan.

Untuk diketahui, sosialisasi dan pelatihan tersebut dilaksanakan pada Selasa (10/2/2023) bertempat di gedung pertemuan Balai Desa Manggung.

Baca Juga :  SD Muhammadiyah PK Solo Sabet Gelar Juara Umum di Kompetisi SPARC 2024

Sosialisasi dan pelatihan itu diikuti tak kurang dari 19 peserta dari perwakilan Keluarga Kelompok Tani (Gapoktan).

Gapoktan dipilih karena hasil dari pemanfaatan limbah kayu bisa sangat berguna bagi lahan pertanian. Terlebih lagi, pertanian merupakan mata pencaharian tertinggi kedua di Desa Manggung setelah industri mebel.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber mengenai jenis-jenis pupuk organik dan cara pembuatannya serta bahan alternatif lain untuk pengelolaan tanah pada lahan pertanian, salah satunya Biochar.

Biochar sendiri merupakan bahan padat mengandung karbon hasil konversi limbah organik yang diproduksi melalui proses pembakaran tidak sempurna.

Selanjutnya, kelompok KKN 35 bersama dengan narasumber memberikan pelatihan pengolahan limbah kayu dan sekam padi menjadi Biochar.

Pertama-tama, para peserta memperhatikan praktik pembuatan Biochar yang dilakukan oleh kelompok KKN 35 didampingi oleh narasumber.

Selanjutnya,  para peserta diberi kesempatan untuk melakukan  praktik pembuatan Biochar dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan.

Peralatan tersebut meliputi sekam padi, limbah kayu berbentuk serbuk, arang, bensin, kawat ram dan korek api.

Para peserta terlihat antusias, sehingga mereka mengikuti kegiatan sosialisasi dan praktik pengolahan dari awal hingga akhir dengan baik.

“Antusiasmenya sangat terlihat. Pada saat praktik pengolahan berlangsung, beberapa dari peserta bahkan sudah berencana membuat Biochar bersama-sama setelah pelatihan hari itu selesai,” ujar Farhan.

Baca Juga :  Ajang Kreativitas: OctoFest 2024 SD Muhammadiyah PK Solo Serukan Kebhinekaan

Farhan berharap dengan adanya pelatihan dan praktik secara langsung mampu memberikan pengetahuan baru bagi para petani untuk memanfaatkan barang di sekitar mereka seperti limbah kayu menjadi bahan organik yang dapat membantu meningkatkan hasil pertanian mereka.

Kelompok KKN 35 berharap pelatihan tersebut membawa hasil yang berkesinambungan. Oleh karena itu, diharapkan para petani dapat menularkan ilmu yang telah didapat kepada petani lainnya.

Kegiatan itu diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama produk Biochar yang telah dibuat bersama-sama. Redaksi

 

Mahasiswa KKN UNS 35 tengah melatih petani di Desa Manggung, Boyolali membuat Biochar berbahan baku limbah kayu / Foto: Istimewa