JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Miris, Korban Pencabulan Guru Wonogiri Sempat Mau Bunuh Diri

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga.
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat mau bunuh diri, M (14) siswi SMP asal Kecamatan Kismantoro Wonogiri korban pencabulan guru Wonogiri.

Korban pencabulan guru Wonogiri itu mengalami depresi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri Mubarok mengatakan kondisi korban sempat depresi berat pasca mengalami pencabulan hingga hamil.

“Kemarin (korban) juga sempat ingin bunuh diri. Tapi informasi dari Pak Kades, saat ini kondisi anak sudah mulai tenang,” beber Mubarok, Kamis (9/3/2023).

Mubarok menerangkan, atas kondisi itu, korban sempat akan dikirim ke rumah sakit. Namun, hal itu terkendala tidak ada keluarga yang menunggu.

Akhirnya, anak tersebut tidak jadi dibawa ke rumah sakit karena kondisinya juga membaik. Hanya saja, anak itu tetap diawasi oleh kades setempat.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

“Pendampingan terus kita lakukan. (Korban) masih ingin sendiri dulu. Informasi tadi pagi, sudah mulai tenang. Tadi kita kontak pak kades,” tandas Mubarok.

Mubarok memastikan, korban tak sampai melakukan upaya percobaan bunuh diri. Keinginan untuk bunuh diri itu hanya diutarakan.

“Mungkin karena kondisinya sedang kalut,” terang Mubarok.

Selain itu, Mubarok juga memastikan kondisi kehamilan M sehat. Sementara itu, berdasarlan temuan tim, di tangan M juga ada bekas cengkeraman tangan. Diduga, itu adalah bekas cengkeraman tangan pelaku.

Wabup Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan, kasus seperti ini perlu mendapatkan penanganan serius. Bupati Wonogiri Joko Sutopo juga memberi atensi pada kasus itu.

Baca Juga :  25 Sekcam di Wonogiri Terima Motor Yamaha Aerox 155, Telan Anggaran 695 Juta

“Pelaku juga harusnya bisa mendapatkan hukuman seberat-beratnya,” tegas Wabup Wonogiri Setyo Sukarno.

Menurut Wabup Wonogiri Setyo Sukarno, hukuman paling berat perlu diberikan kepada pelaku. Itu demi memberikan efek jera dan sebagai pengingat masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan tercela seperti yang dilakukan oknum guru itu.

Lebih jauh, Wabup Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan saat ini sudah ada satgas yang dibentuk oleh desa untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Meski begitu, diakui bahwa kasus kekerasan kepada anak masih terjadi di Wonogiri dan itu bukti bahwa peran satgas masih belum optimal.

Efektivitas juga perlu ditingkatkan. Posyandu remaja juga sudah terbentuk. Kepedulian masyarakat terkait UUPA harus ditingkatkan. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com