JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Sudah Berapa Kali Gunung Merapi Erupsi? Ini Rangkumannya

Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu siang 11 Maret 2023 sekitar pukul 12.12 WIB / Dok. BPPTKG via tempo.co
   

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang, hingga mengakibatkan terjadinya hujan abu di wilayah Magelang, Boyolali, Yogyakarta, Temanggung hingga Wonosobo.

Sebenarnya, berapa kali dan tahun berapa saja Gunung Merapi, yang terkenal sebagai gunung paling aktif di dunia, pernah mengalami erupsi dan erupsi tahun berapa yang tergolong paling besar?

Berikut rangkuman letusan Gunung Merapi yang pernah terjadi:

 

Periode 3000-250 tahun yang lalu

Gunung Merapi tercatat mengalami sekira 33 kali letusan. Tujuh di antaranya merupakan letusan besar. Dari data yang tercatat, letusan besar terjadi sekali dalam 150-500 tahun. Dalam jurnal berjudul Lintasan Sejarah Erupsi Gunung Merapi, salah satu letusan terbesar terjadi pada 4 Agistus 1672, yang memakan sekira 3 ribu korban jiwa dalam rentang 150 tahun.

 

Periode Merapi baru abad ke-19

Abad ke-19 merupakan periode Merapi baru, terjadi letusan yaitu pada tahun 1768, 1822, 1849 dan 1872. Erupsi pada abad ini lebih besar dibandingkan abad ke-20, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak. Kemungkinan letusan besar terjadi di kurun 100 tahun. Sejak tahun 1768-1872, tercatat lebih dari 80 kali letusan.

 

Tahun 1930

Pada abad ke-20, Gunung Merapi tercatat dalam sejarah pernah mengalami letusan dahsyat yang bernama ‘Wedhus Gembel’. Mengutip esdm.go.id, letusan ini memakan total korban yang tewas sebanyak 1.370 orang di 13 desa di sekitar Merapi. Tidak hanya itu, ribuan hewan ternak milik warga juga mati akibat semburan awan panas Merapi.

Baca Juga :  Dua Orang Ini Resmi Jadi Buron Polres Bantul, Siapa yang Tahu Diimbau Lapor

 

Tahun 1954

Meskipun tak sedahsyat tahun 1930, namun tahun 1930 menjadi salah satu letusan Gunung Merapi yang memakan korban banyak. Dikutip dari patikab.go.id, korban dapat mencapai 64 orang dan luka-luka sebanyak 37 orang. Para pengungsi dari desa sekitaran Merapi akhirnya mendapat bantuan dari pihak kepolisian dan tentara RI yang mendirikan tempat pengungsian.

 

Tahun 1961

Letusan pada 8 Mei 1961 ini memakan korban sebanyak enam orang. Akibat dari aktivitas hujan abu yang cukup besar membuat wilayah Kabupaten Sleman dan sekitarnya gelap gulita. Saat itu Merapi meletus berkali-kali dan selama hampir dua minggu berturut-turut.

 

Tahun 1994

Tahun ini dinilai memakan korban terbesar kedua setelah tahun letusan di tahun 1930-an. Runtuhan kubah lava dengan volume 2,6 juta meter kubik, dengan munculnya awan panas sejauh 6,5 kilometer ke arah barat laut dan selatan mengakibatkan 69 orang tewas dan puluhan luka-luka.

 

Tahun 1998

Tahun 1998 juga meletus, tapi tidak memunculkan korban jiwa, karena awan panas mengarah ke atas. Dikutip dari bpptkg.esdm.go.id, erupsi ini merupakan erupsi dengan arah yang baru sejak erupsi Merapi tahun 1957. Aliran awanpanas meluncur ke arah hulu Sungai Blongkeng, dan Senowo yang berada di sisi barat Gunung Merapi. Untungnya, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa yang serius.

 

Tahun 2001

Awal dari letusan ini ditandai dengan hadirnya wedhus gembel dan hujan abu. Keduanya mengarah ke arah barat daya dengan jarak tempuh dampai enam kilometer. Awan panas yang bergerak cepat pun mengakibatkan hutan pinus di Kandang Macan hangus terbakar. Adapun semburan ke udara setinggi lebih dari lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga :  Gagal Curi Motor di Rusunawa di Yogya, Remaja Asal Semarang Ini Diarak Massa ke Kantor Polisi

 

Tahun 2006

Dampak dari letusan pada tahun 2006 membuat rusaknya kawasan Kaliadem. Selain itu, terdapat korban jiwa sebanyak dua orang relawan karena diterjang awan panas. Munculnya letusan ditandai dengan gempa dan deformasi. Setelah itu terjadi hujan abu vulkanik yang terjadi tiga hari di daerah Kota dan Kabupaten Magelang serta Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah.

 

Tahun 2010

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, R Sukhyar, letusan Merapi 2010 ini adalah salah satu peristiwa yang terbesar dan terburuk. Mulai ditetapkan awas segera Meletus pada Oktober, lalu dinaikan menjadi waspada pada September, hingga puncaknya pada 3 November 2010.

Letusan tersebut menjadi letusan terbesar selama 100 tahun terakhir. Letusan mengakibatkan korban 337 orang meninggal dunia, puluhan desa rusak dan ratusan ribu orang pengungsi.

 

Tahun 2021

Terakhir, setahun lalu di 2021, BPPTKG mencatat gunung yang tak memiliki sumber mata air di sepanjang jalur pendakian ini berstatus siaga. Meskipun tak mengeluarkan erupsi, namun sudah beberapa kali Gunung Merapi menyebabkan gempa sebanyak 23 kali, baik bulkanik ataupun tektonik.

 

Tahun 2023

Setelah berstatus siaga beberapa waktu lamanya, akhirnya pada Sabtu (113/2023) Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengakibatkan terjadinya hujan abu di Wilayah Magelang, Boyolali, Yogyakarta, Temanggung hingga Wonosobo. Masyarakat diimbau untuk waspada dan menjauh dari zona bahaya yakni 7 km dari puncak. 

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com