YOGYAKARTA, JJOGLOSEMARNEWS.COM – Tiga hari tak keluar dari rumahnya, seorang pria pembuat roti di Pujowinawan, Kemantren Pakualaman, Yogya ahkhirnya ketahuan sudah meninggal di rumahnya, dalam kondisi membusuk.
Peristiwa itu diketahui pada Selasa (7/3/2023) pagi sekitar pukul 10.30 WIB, di mana pria berinisial ST (57) tersebut ditemukan tewas membusuk di rumahnya.
Kasihumas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo, mengatakan ST diketahui telah meninggal dunia pada saat tetangganya bernama Nuryati merasa curiga lantaran ST tak terlihat keluar rumah dalam waktu yang cukup lama.
“Saksi 1 (Nuryati) menerangkan bahwa tadi pagi, Selasa tanggal 7 Maret 2023 sekira pukul 10.30 WIB ada orang yang mencari korban karena dari hari Sabtu sampai sekarang ponsel korban tidak bisa dihubungi. Orang tersebut takut kalau ada apa-apa terhadap korban,” kata Timbul saat dikonfirmasi, Selasa (7/3/2023) siang.
Nuryati memperkirakan korban pada saat itu berada di rumah lantaran sepeda motor korban terparkir di depan rumah.
Namun saksi melihat ada suatu hal yang janggal lantaran korban sama sekali tidak melakukan aktivitas.
Ia lantas meminta suaminya untuk melihat rekaman kamera CCTV guna memastikan apakah korban sempat keluar rumah atau tidak.
“Saksi 1 bilang kepada suaminya untuk cek CCTV ternyata korban dari hari Sabtu (4/3/2023) tidak keluar rumah,” jelas Timbul.
Nuryati dan suaminya lantas menghubungi CY tetangganya untuk memanggil Bhabinkamtibmas.
Warga bersama ketua RT setempat serta Bhabinkamtibmas kemudian mendobrak pintu belakang dari rumah korban.
“Setelah pintu terbuka kemudian saksi 2 bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa lalu masuk ke rumah korban dan ternyata korban sudah meninggal dunia dalam kondisi sudah mengeluarkan bau menyengat,” jelasnya.
Tubuh ST diketahui sudah mengalami pembusukan lantaran Polisi memperkirakan ST meninggal dunia sejak Sabtu (4/3/2023) lalu.
“Karena menurut keterangan saksi 1, korban terakhir terlihat keluar rumah pada hari Sabtu pagi tanggal 4 Maret 2023,” ungkapnya
Dari keterangan warga, ST selama ini tinggal seorang diri di rumahnya lantaran sudah bercerai dengan istrinya.
Tim Inafis Polresta Yogyakarta telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah ST.
Polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada ST.
“Kemungkinan meninggal dunia karena sakit jantung. Karena anak korban menerangkan ST memiliki riwayat jantung sejak 2018,” ungkapnya.
“Dia (korban) bekerja sebagai pembuat roti dan menjualnya,” sambung Timbul.
Polisi kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih peduli lagi terhadap tetangganya terlebih kepada masyarakat yang memiliki riwayat penyakit.