WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Coba tebak, kira kira ada tidak daerah yang tak pernah merasakan gempa?
Ternyata dan ternyata ada loh daerah yang tak pernah merasakan gempa itu. Daerah tersebut adalah Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri.
Menurut penelusuran, masyarakat di Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri disebut tak pernah merasakan getaran atau guncangan saat ada gempa bumi.
Namun demikian jika gempa berkekuatan besar seperti gempa Jogja beberapa waktu silam, warga Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri merasakan adanya getaran. Hanya saja tidak sekuat daerah lainnya.
Banyak pandangan mengenai penyebab Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri menjadi daerah yang tak pernah merasakan gempa.
Salah satunya mengingat keberadaan Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri berada di daerah pasang surut Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Air dan tanah berawa di Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri menjadikannya semecam peredam saat ada guncangan.
Pandangan lain menyebut Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri berdiri di atas lapisan bebatuan. Lapisan itu seakan menjadi semacam shockbreaker alias peredam kejut ketika gempa melanda.
Kepala Dusun atau Kadus Ngawu Iswanto, kepada wartawan, baru-baru ini menerangkan,
ketika terjadi gempa bumi, biasanya masyarakat di wilayah Kecamatan Baturetno dan sekitarnya membunyikan kentongan sebagai tanda peringatan.
Namun di Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri sama sekali tak terdengar bunyi kentongan. Bahkan, banyak warga yang bertanya-tanya ada kejadian apa.
“Lainnya membunyikan kentongan. Di Ngawu biasa saja. Yang terasa itu hanya saat gempa Yogya, kalau gempa kecil atau sedang tidak terasa,” ujarnya.
Kadus Ngawu Iswanto, membeberkan Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri menjadi daerah yang tak pernah merasakan gempa, lantaran adanya beberapa sumber air yang ditemukan di Ngawu. Sumber air baru itu mempengaruhi guncangan saat gempa.
“Ngawu ini di bawahnya bebatuan. Kalau digali, tidak ada 30 sentimeter saja sudah batu. Jadi jarang terasa saat gempa. Menurut saya itu,” jelas Kadus Ngawu Iswanto.
Dia mengatakan, wilayah Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri awalnya terkenal sebagai tanah tandus dan sulit air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Kemudian pada 1984, mulai ditemukan sumber air di Ngawu lewat pengeboran. Sejak saat itu kebutuhan air di Ngawu mulai membaik.
“Dulu, kalau menghentakkan alat ke tanah itu terdengar suara memantul, menggema seperti ada goa di dalamnya. Sejak ada sumber air, suara itu hilang,” tutur Kadus Ngawu Iswanto.
Selain itu, sebagian tanah di Dusun Ngawu Desa Boto Baturetno Wonogiri berupa tanah abu putih bercampur pasir. Tak heran ketika saat siang hari membuat lingkungan semakin panas.
“Kalau secara mitos orang dulu, katanya Ngawu itu pusar bumi atau pusar jagad. Sehingga mempunyai keistimewaan. Salah satunya tidak terasa saat ada gempa,” sebut Kadus Ngawu Iswanto.
Untuk informasi, Dusun Ngawu dihuni sebanyak 53 kepala keluarga (KK). Letak geografisnya berada jarak 200 meter dari genangan Waduk Gajah Mungkur. Secara administratif, Ngawu merupakan satu dari 10 dusun di Desa Boto. Aris Arianto