WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan warga binaan alias wabin di Jateng mendapatkan remisi khusus Lebaran 2023.
Dari total itu, jumlah wabin yang bebas mencapai angka 44 orang. Dimana satu di antaranya dari Lapas Wonogiri.
Kakanwil KemenkumHAM Jateng, A Yuspahruddin mengatakan ada 6.746 wabin di Jateng yang mendapatkan remisi khusus Idul Fitri 2023. Sebanyak 44 orang di antaranya bebas setelah mendapat remisi.
Di tempat terpisah Kepala Lapas Kelas II B Wonogiri atau Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro ada 182 WBP atau warga binaan pemasyarakatan di Lapas Wonogiri memenuhi persyaratan untuk diusulkan mendapatkan remisi khusus.
“Alhamdulillah usulan kita diakomodasi dan kemudian turun. 180 WBP mendapatkan RK (remisi khusus) 1 dan dua WBP mendapatkan RK 2,” ungkap Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro
Dua WBP yang mendapatkan remisi khusus 2 sejatinya bisa langsung menghirup udara bebas. Namun, hanya satu di antaranya yang bisa langsung bebas.
“Yang satu menghabiskan masa tahanannya, subsidairnya dihabiskan dulu. Yang langsung bebas juga dikenal sebagai bilal di masjid,” terang Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro.
Sementara itu, untuk pemotongan masa tahanan yang didapatkan 180 WBP berbeda-beda. Ada yang mendapatkan remisi 15 hari hingga satu bulan.
“Rata-rata mendapatkan remisi satu bulan,” kata Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro.
Lebih jauh, para WBP pada bulan ramadan lalu juga mengikuti sejumlah program yang dilakukan lapas. Menurut Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro, program yang dijalankan untuk membangun kepribadian WBP. Program itu diantaranya salat tarawih berjamaah, tadarus Alquran dan para WBP juga berpuasa.
“Alhamdulillah program-program itu berjalan baik. Sampai dengan malam takbiran semalam. Ini tadi juga Salat Id berjamaah di masjid lapas kan,” kata Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro.
Kalapas Wonogiri Agustiyar Ekantoro menuturkan, tujuan dari program yang dijalankan dan pemberian remisi itu adalah untuk memperbaiki diri WBP. WBP diharapkan bisa menyesali perbuatannya di masa lalu dan tidak mengulang lagi kesalahannya di masa lampau. Aris Arianto
