KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar kecewa, marah besar dan menyebut Andi Pangerang Hasanudin (APH) oknum peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) miskin adab.
Selain itu, PDM Karanganyar menyebut pernyataan APH merusak keberagaman agama di Indonesia.
Ketua PDM Karanganyar, Dr Muh Samsuri M.Si mendesak agar aparat kepolisian segera menangani kasus tersebut karena tergolong serius dapat merusak kerukunan beragama.
“Saya heran di lembaga sekelas BRIN ada orang yang cara pandangnya pemikirannya merusak akal sehat dan miskin Adab,” ungkap Dr Muh Samsuri M.Si di sela acara Halal Bi Halal warga Muhammadiyah se-Kabupaten Karanganyar, Rabu (26/4/2023).
Menurut Samsuri, panggilan akrabnya, mestinya BRIN harus evaluasi diri karena fakta dengan adanya ungkapan oknum APH mencemarkan nama baik lembaga BRIN yang mestinya diisi kaum intelektual tetapi sikapnya justru kerdil dan main ancam seperti preman.
Mestinya, lanjut Samsuri, para intelektual yang ada ditubuh BRIN harus bisa memahami dan menghormati perbedaan bukan justru main ancam akan membunuh.
“Kalau dibilang kecewa kami warga Muhammadiyah sangat kecewa berat dan marah besar karena ungkapan ancaman APH tu sangat memalukan merendahkan lembaga BRIN yang didalamnya kaum intelektual justru bersikap anti peradaban,” tandas Samsuri.
Meski mengaku marah dan kecewa lanjut Samsuri warga Muhammadiyah tetap dewasa menyerahkan kasus tersebut ke ranah hukum. Apalagi kasus itu sudah ditangani oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Memang dari Pemuda Muhammadiyah Karanganyar dan warga Muhammadiyah Karanganyar sore hari ini berkumpul untuk mengambil sikap hukum terhadap kasus tersebut termasuk rencana melaporkan pada Polres Karanganyar,” pungkasnya. Beni Indra
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















