Beranda Umum Nasional Koalisi Besar KIB-KKIR Dinilai Potensial dapat Keuntungan Elektoral

Koalisi Besar KIB-KKIR Dinilai Potensial dapat Keuntungan Elektoral

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi ditemui usai Acara Launching Panggung Demokrasi Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Kantor KMI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bergabungnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi sebuah koalisi besar, berpotensi memberikan keuntungan elektoral.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga.

Dia mengharapkan, koalisi besar bisa terjalin dan disepakati oleh lima parpol yang berada di KIB dan KKIR.

“Semoga saja ada kemajuan dalam memuluskan kerjasama atau koalisi 5 partai. Akan banyak keuntungan elektoral dari koalisi,” ujar Viva Yoga saat dikonfirmasi, Selasa (4/4/2023).

Viva menuturkan bahwa acara silaturahmi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama parpol koalisi dari KIB dan KKIR menjadi salah satu penyatuan koalisi besar tersebut.

Karena itu, kata Viva, peluang terbentuknya koalisi besar masih terbuka lebar. Apalagi, ada kesamaan pemikiran antara kelima Parpol koalisi besar tersebut.

Baca Juga :  Para Menteri Diminta Fokus Dukung Proyek Prioritas Prabowo, Proyek Mercusuar Tinggalan Jokowi di Ujung Tanduk?

“Masih terbuka lebar karena dari hasil diskusi kemarin ada banyak persamaan pemikiran dan kepentingan dari 5 partai politik,” jelas Viva.

Lebih lanjut, Viva mengungkapkan bahwa koalisi besar nantinya akan semakin memperluas basis konstituen.

Sebab, masing-masing partai memiliki basis sosial yang berbeda-beda.

“Jika digabungkan maka akan menambah potensi kemenangan paslon yang akan diusung,” ungkap dia.

Tak hanya itu, Viva menambahkan bahwa nantinya figur calon presiden dan calon wakil presiden bisa dibicarakan bersama keloma parpl. Adapun figur itu harus memiliki popularitas dan peluang menang yang tinggi.

“Figur yang menjadi pasangan calon adalah hasil dari keputusan dan kompromi seluruh partai politik yang tentu memiliki acceptibilitas, popularitas, dan elektabilitas yang terukur dan memiliki peluang menang di pilpres,” pungkasnya.

Baca Juga :  Anggap Yusril Tak Punya Empati, Usman Hamid: Abaikan Fakta dan Hukum Soal Tragedi 1998

www.tempo.co