KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Tidak banyak yang tahu jika di Kelurahan Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar, Jateng terdapat tradisi menyalakan petasan atau mercon secara massal.
Uniknya, mercon-mercon tersebut karya warga setempat. Pada perayaan tradisi tersebut dilakukan semalam utuh, pada Sabtu (22/4/2023), mulai malam hari hingga pagi di Lapangan Blumbang, Tawangmangu.
Caranya, rangkaian mercon digantung pada steiger (papan besi gantung ala sound system), lalu diledakkan.
Tak pelak, gemuruh ledakannya dan asapnya nyaris seperti bom walau ukuran kecil. Warga pun rela membiayai sendiri untuk membuat petasan tersebut hingga diperkirakan menelan biaya puluhan juta.
Koordinator Lingkungan ( Korling) Blumbang Kidul, Subroto (53) mengatakan, acara tradisi tersebut sudah turun-temurun sejak nenek moyang.
“Tradisi itu dilakukan setiap lebaran ditempatkan di lapangan dan disaksikan warga desa serta petasan tersebut buatan warga desa sendiri yakni dari komunitas dor-doran Kelurahan Blumbang,” ungkap Korling Blumbang Kidul, Subroto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (23/4/2023).
Menurut Subroto, pada acara tradisi yang berlangsung Sabtu (24/4/2023) dijaga ketat oleh kepolisian, hanya saja karena acara itu merupakan tradisi maka pihak kepolisian sifatnya hanya mengamankan saja agar tidak membahayakan atau terjadi insiden.
“Sebenarnya aparat kepolisian sudah mengimbau agar tahun depan tradisi tersebut tidak diselenggarakan karena membahayakan,” tandas Korling Subroto.
Diakui Korling Subroto warga Blumbang dikenal ahli membuat petasan meskipun tidak ada pabriknya. Bahkan para penjual petasan kuat kita sering memesan petasan buatan warga Blumbang untuk dijual lagi.
“Kalau kemahiran membuat petasan memang warga sini diakui sejak dulu tapi tidak untuk perbuatan yang membahayakan,” pungkasnya.
Sementara itu Camat Tawangmangu Eko Joko Widodo membenarkan adanya perayaan tradisi dor-doran tersebut yang sudah turun-temurun.
“Iya memang itu sudah sejak zaman menjadi tradisi warga Blumbang,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Menurut Camat, pihaknya mengimbau agar warga waspada dan mengutamakan keselamatan diri.
“Peran kami sebagai pemerintah mengingat ini tradisi lama maka mohon dijaga kondusifitasnya,” pungkas Camat. Beni Indra