SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 753 siswa SD/MI dan SMP/MTs dari sembilan kota se-Jawa Tengah berkompesiti dalam ajang final Jenius Science Olympiad (JSO) di Kota Solo, Minggu (14/5/2023).
Ajang JSO tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Intan Mutia, dengan mengambil tempat di SD Pangudi Luhur St Timotius, Jalan Sugiyopranoto, Solo.
Ketua Yayasan Intan Mutia, Mohammad Ali Yasin kepada Joglosemarnews menjelaskan, ajang tersebut diikuti oleh para siswa sekolah negeri maupun swasta yang berasal dari sembilan kota di Jawa Tengah.
“Untuk babak penyisihan sudah berlangsung bulan Maret kemarin dan berlangsung di masing-masing kota. Untuk tanggalnya, masing-masing kota berbeda-beda, dan finalnya kita helat di Kota Solo,” paparnya, Minggu (14/5/2023).
Ada empat mata pelajaran (Mapel) yang dilombangkan di ajang JSO, yakni Matematika, Science, Bahasa Inggris dan IPS. Dalam pelaksanaannya, masing-masing Mapel diberi jeda untuk istirahat sekitar satu jam.
Ajang tersebut memperebutkan enam medali emas, enam perak dan enam medali perunggu untuk masing-masing mata pelajaran dan jenjang.
“Jadi total ada 288 juaranya, baik medali emas, perak maupun perunggu,” beber Mohammad Ali Yasin.
Dijelaskan Ali Yasin, para pemenang olimpiade di Kota Solo tersebut memiliki kesempatan untuk mengikuti grand final yang akan berlangsung di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Lebih jauh Mohammad Ali Yasin mengungkapkan, ajang JSO digelar dengan beberapa tujuan, antara untuk menjalin silaturahmi anak-anak berprestasi dari berbagai kota.
Selain itu, JSO juga digelar untuk menunjang kegiatan serupa yang digelar oleh Pemerintah, yakni ajang Olimpiade Sciece Nasional (OSN).
“Meskipun kita dari jalur swasta, tujuan kita relatif sama dengan OSN, yakni memunculkan prestasi, mengangkat nama baik anak, nama baik sekolah maupun nama baik kota di mana si anak berasal,” ujar Mohammad Ali.
Mohammad Ali Yasin menjelaskan, upaya yang dilakukan oleh Yayasan Intan Mutia melaui ajang JSO tersebut cukup membantu siswa, termasuk dalam menempuh pendidikan di jenjang lebih tinggi.
Ia mencontohkan, sertifikat peraih medali di ajang JSO sudah cukup diakui oleh sekolah-sekolah di berbagai kota di Indonesia.
“Berbekal sertifikat peraih medali di ajang JSO, siswa akan terbantu saat melanjutkan ke sekolah lanjutan. Di Solo sendiri, kalau siswa bawa sertifikat juara dari kami, biasanya ada pertimbangan dari pihak sekolah,” ujarnya.
Kota Solo Borong Medali
Adapun dalam ajang final JSO 2023 tersebut, untuk semua jenis Mapel dan semua jenjang, Kota Solo berhasil memborong 32 emas, 31 perak dan 16 perunggu.
Disusul kemudian Kota Salatiga yang meraup 16 emas, 21 Perak dan 14 perunggu. Sementara itu Kota Pati berhasil mengumpulkan 15 emas, 14 perak dan 16 perunggu.
Kota Rembang, dalam ajang tersebut berhasil meraup 11 emas, 6 perak dan 10 perunggu, disusul Klaten yang menangguk 10 emas, 5 perak dan 15 perunggu.
Berikutnya adalah Kota Purwodadi, yang berhasil mengumpulkan 5 emas dan satu perunggu, Kota Cepu dengan 2 emas, satu perak dan satu perunggu. Sedangkan Kota Pekalongan meraih satu emas, dua perak dan dua perunggu. Suhamdani