SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – BPJS Kesehatan cabang Solo berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) besar dalam transformasi pelayanan untuk nasabah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solo, Dyah Miryanti.
Ia mengakui, PR besar pihaknya di bidang pelayanan peserta JKN, terutama pada fasilitas kesehatan (Faskes).
Menurut Dyah, selama ini banyak keluhan datang dari pelayanan di tingkat Faskes.
“Maka dari itu untuk tahun ini kami berkomitmen melakukan transformasi pelayanan dengan slogan baru. Yaitu mudah, cepat, setara,” paparnya, Senin (29/5/2023).
Dyah menuturkan, komitmen tersebut berangkat dari transformasi yang dilakukan beberapa BUMN diantaranya KAI.
“Kami ingin transformasi pelayanan kami seperti KAI. Dulu, semua orang bukan penumpang bisa masuk kereta. Sekarang, penumpang kereta nyaman sekali. Nah, kami ingin seperti itu. Peserta kami harus jadi prioritas di faskes,” imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Dyah, transformasi layanan dilakukan karena 80-90 persen peserta JKN merupakan sumber pendapatan faskes yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Artinya, jika faskes tersebut mendiskriminasi peserta JKN dalam pelayanannya, BPJS Kesehatan punya bargaining untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan faskes tersebut.
“Maka untuk memudahkan transformasi pelayanan itu, seluruh faskes di Solo kami ajak bersama-sama menerapkan jargon baru di tahun ini. Yakni, mudah, cepat, dan setara. Mudah yaitu peserta JKN tidak perlu ribet menunjukkan berbagai dokumen. Cukup NIK saja. Kemudian cepat, kami minta semua faskes pakai antrian online,” bebernya.
Sementara itu, Universal Health Coverage (UHC) di Kota Solo sebesar 97,76 persen. Capaian itu membuat Kota Solo menjadi satu-satunya wilayah di bawah BPJS Kesehatan Cabang Solo yang sudah memiliki perlindungan kesehatan semesta.
Cirinya, masyarakatnya sudah ter-cover lebih dari 95 persen. Prihatsari