Beranda Daerah Boyolali Enam Kecamatan di Boyolali Rawan Kekeringan, Pemkab Bergerak Cepat

Enam Kecamatan di Boyolali Rawan Kekeringan, Pemkab Bergerak Cepat

Ilustrasi kekeringan. Tempo.co

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Langkah cepat dilakukan Pemkab Boyolali dengan memetakan kawasan rawan kekeringan saat kemarau. Bahkan, Pemkab Boyolali juga sudah menyiapkandana Rp 15 juta untuk bantuan droping air bersih.

“Ada enam kecamatan yang masuk daerah rawan di musim kemarau. Namun, sampai saat ini belum ada permintaan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suparman, Minggu (21/5/2023).

Dijelaskan, penanganan kekeringan masih tetap menunggu SK Darurat Kekeringan dari Bupati sebagai dasar penanggulangan kekeringan. Meskipun perkiraan kekeringan mulai April ini, namun kenyataan di lapangan masih turun hujan.

“Namun, kami telah melakukan pemetaan,” katanya

Keenam kecamatan rawan kekeringan yaitu Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamudro, Kemusu, Musuk dan Tamansari. Biasanya, desa-desa yang mengalami kekeringan akan mengajukan permohonan bantuan. Tapi sampai saat ini belum ada pengajuan permintaan bantuan.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Nogosari  Boyolali Gelar Aksi Tolak Pindah Pasar

“Begitu permohonan masuk, maka petugas akan melakukan asesmen. Tujuannya, untuk mengetahui berapa banyak kepala keluarga (KK) yang membutuhkan air bersih tersebut,” katanya.

Namun demikian, jika ada permintaan bantuan droping air bersih sebelum ada SK Darurat Kekeringan, pihaknya sudah siap. “Termasuk kemungkinan droping air bersih di luar enam kecamatan rawan kekeringan. Ada alokasi anggaran Rp 15 juta, ditambah bantuan-bantuan CSR perusahaan maupun pihak lainnya.”

Diakui, enam kecamatan tersebut adalah wilayah langganan kekeringan setiap musim kemarau. Pasalnya, disana tidak ada sumber air baku. Apalagi di wilayah Boyolali bagian utara yang didominasi batuan kapur sehingga minim sumber air.

“Jikapun ada, sumber air tersebut tidak mencukupi untuk masyarakat.

Sehingga mayoritas memang kekurangan air,” katanya

Disinggung kondisi wilayah Kecamatan Selo yang berada di lereng Gunung Merapi- Merbabu, pihaknya mengaku sudah tertangani. “Disana sudah ada sumber air bersih bagi masyarakat. Memang, hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan tidak disalurkan ke luar wilayah,” tegasnya. Waskita