Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kena Gusur Pelebaran Viaduk Gilingan, Wahyudi Terima Ganti Rugi Rp 17 Juta: Tak Lilakne Tapi Ga Ikhlas

Kawasan yang dibongkar untuk plebaran viaduk Gilingan, Sabtu (26/102023) / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Rumah Wahyudi, warga RT 06 Kelurahan Gilingan ini menjadi rumah yang pertama kalinya dibongkar untuk proyek pelebaran Viaduk Gilingan.

Ditemui di rumah orang tuanya, tidak jauh dari Viaduk Gilingan. Wahyudi menceritakan bahwa pemberitahuan mengenai pembongkaran rumahnya itu sebenarnya sudah diterima sejak sebelum bulan puasa.

“Saya secara pribadi sudah dipanggil ke kantor PT KAI Solo Balapan, disana ketemu pimpinan-pimpinan. Saya hanya diberitahu bahwa rumah saya mau digunakan peruntukkannya untuk pelebaran viaduk, pengerukan viaduk dan pendalaman viaduk,” terangnya ditemui Sabtu, (6/5/2023).

Namun Wahyudi mengaku sempat mengajukan permintaan pengunduran pembongkaran. Hingga bertemu dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming.

“Saya minta waktu satu minggu sebelum dibongkar saya ketemu mas Gibran.
Akhirnya bisa ketemu minta solusi, kuk rumah saya cuma diberi ganti rugi sebesar itu hanya sekitar 17 juta itu plus pos ronda,” katanya.

Pertanyaan itupun dijelaskannya dijawab langsung oleh Gibran.

“Beliau mengatakan itu hanya ongkos bongkar saja. Jadi bukan untuk nilai bangunan. Untuk nilai tanah karena itu punya PT KAI. Lalu besuknya dari perkim berkunjung ke tempat kami. Ujung-ujungnya saya ditawarkan rumah susun rusunawa, dapat di Mangkubumen,” sambungnya.

Meski demikian, Wahyudi menyebut genap 1 bulan hari ini dirinya belum menempati rusunawa yang menerapkan sistem sewa satu bulannya sebesar Rp 70.000.

“Saya belum kesana, belum saya gunakan. Karena saya masih fokus disini (rumah peninggalan orang tua) masih repot. Rumah saya dibongkar persiapan mental, persiapan apa-apa. Sementara disini, tapi rusunawa itu rencana mau tak pakai biar untuk tempat tinggal anak saya yang mbarep karena udah kerja,” paparnya.

Wahyudi mengaku sudah merelakan pembongkaran rumah seluas 61 meter tersebut. Namun dirinya masih merasa belum dapat mengikhlaskan.

“Saya tak kuat-kuatin , ndak ikhlas sebenarnya. Tak lilakkne (relakan) tapi ga ikhlas. Masak cuma segitu, dulu saya bangun kamar anak saya dibagian belakang aja habis 10 juta,” tandasnya. Ando

Exit mobile version