BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebanyak 805 calon jemaah haji (CJH) Boyolali mengikuti manasik haji yang digelar Kemenag setempat, Selasa (9/5/2023). Dari 805 CJH, Sumini (96) asal Dukuh/Desa Ngablak menjadi CJH Boyolali tertua.
Dirinya tidak menyangka bakal bisa segera berangkat ke tanah suci yang dijadwalkan berangkat pada gelombang 2. “Mesti seneng, sampun dangu ngimpi saged haji datang Mekah,” ujar ibu dari 7 anak dan 11 cucu yang mengaku tak bisa berbahasa Indonesia ini.
Dijelaskan, dirinya didaftarkan haji oleh anak- anaknya tahun 2017 lalu. Sehingga sesuai ketentuan, dia seharusnya baru bisa ke tanah suci tahun 2035 mendatang. Ternyata, dia mendapatkan alokasi lansia sehingga jadwal keberangkatan bisa maju.
“Niki pikantuk jatah lansia, dados saged tahun niki,” katanya.
Sebagai persiapan, Sumini rutin jalan kaki setiap hari. Hanya saja, karena tenaganya terbatas, maka kegiatan jalan kaki hanya keliling dukuhnya saja. Apalagi dirinya sudah diperingatkan anak- cucunya agar tidak jalan jauh karena dikhawatirkan kelelahan.
“Anak kula Triyana nggih mangkat haji tahun niki,” lanjutnya.
Menurut Triyana, meski sudah lansia, namun ibunya masih sehat. Sehari- hari, ibunya meracik bahan jamu atau empon- empon. Lalu djual ke pasar setempat. Hanya saja, kini keluarga sudah melarang ibunya keliling berjualan.
“Sudah sepuh, biar di rumah saja. Memang beliau inginnya masih aktif bekerja,” katanya
Sedangkan, CJH termuda, Saleh Agus Septiawan (23) warga Dukuh Gagan, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, mengaku tidak ada persiapan khusus. Dia mendapatkan porsi haji lantaran menggantikan sang ayah yang sudah meninggal.
“Yang penting enjoy dan ikhlas gitu,” katanya.
Dia mengaku berangkat berdua dengan ibunya yang berusia 54 tahun. Pasalnya, dirinya menjadi anak laki- laki sehingga harus menemani sang ibu ke tanah suci. “Semoga semua kegiatan ibadah nantinya bisa berjalan lancar,” lanjut lelaki yang bekerja di perusahaan ekspedisi ini. Waskita