Beranda Umum Nasional Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik Anies, Ini Tanggapan Jokowi

Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik Anies, Ini Tanggapan Jokowi

Presiden Jokowi mengkau sudah tahu arah parpol menjelang 2024
Foto ilustrasi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar relawan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Dalam sebuah kesempatan lain, Jokowi mengaku sudah tahu arah parpol menjelang 2024 / tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Kebijakan subsidi kendaraan listrik yang dilontarkan oleh Presiden Jokowi mendapat kritikan dari bakal calon presiden (Bacapres), Anies Baswedan.

Dikonfirmasi mengenai kritikan terhadap kebijakan subsidi kendaraan listrik itu, Presiden Jokowi hanya tersenyum.

Kendati didesak wartawan saat menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar relawan pendukungnya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023), Jokowi hanya diam menyimak pertanyaan wartawan.

Tak lama kemudian, Kepala Negara dua periode tersebut hanya tersenyum sambil mengangkat kedua tangannya.

Jokowi yang mengenakan kaos putih lengan panjang lalu berjalan meninggalkan awak media dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun meskipun pertanyaan serupa kembali diajukan.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengkritik kebijakan subsidi kendaraan listrik.

Dikatakan Anies, solusi untuk menghadapi tantangan lingkungan bukan dengan cara memberi subsidi mobil listrik.

Baca Juga :  Gibran Tak Masuk Hitungan PAN untuk Cawapres 2029

Hal itu dikatakan Anies dalam pidato politik bertema โ€˜Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilanโ€™ di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

โ€œSoal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi,โ€ kata Anies.

Lagi pula, kata Anies, penggunaan kendaraan listrik akan lebih baik jika berfokus pada kendaraan umum berbasis listrik.

โ€œKalau kita hitung apalagi ini contoh ketika sampai pada mobil listrik, emisi karbon mobil listrik perkapita perkilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak,โ€ ucapnya.

โ€œEmisi perkilometer perkapita untuk mobil listrik dibandingkan dengan bus berbasis BBM. Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit,โ€ imbuhnya.

Selain itu dengan pengalaman Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kendaraan pribadi listrik justru menambah kemacetan lantaran tidak menggantikan mobil berbasis bahan bakar fosil.

Baca Juga :  Sentralisasi ASN Guru Dinilai Langgar Semangat Reformasi

โ€œKendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan,โ€ pungkasnya.

www.tribunnews.com