Beranda Daerah Sragen Anak Sungai Cemoro Surut, Warga Sangiran Sragen Ramai-ramai Berburu Ikan Wader dan...

Anak Sungai Cemoro Surut, Warga Sangiran Sragen Ramai-ramai Berburu Ikan Wader dan Mujair,  Satu Ceting Dihargai Rp 50.000

Warga Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen tengah ramai-ramai berburu ikan air tawar di Sungai Cemoro yang airnya lagi surut / Foto: Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dampak musim kemarau mulai terasa di Sragen. Sejumlah aliran sungai dan embung di beberapa wilayah di Kabupaten Sragen mulai mengering.

Dampak musim kemarau ini justru dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk mencari penghasilan tambahan, dengan berburu ikan air tawar di sungai maupun di embung-embung milik desa.

Cara ini dilakukan langsung oleh sejumlah warga Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Terlihat belasan emak-emak dan laki-laki di Sangiran ramai-ramai berburu ikan air tawar di saluran anak sungai Cemoro.

Mereka membawa ember, jaring, plastik, dan alat lainnya untuk menangkap ikan. Adapun ikan yang berhasil ditangkap seperti ikan Wader, Mujair, Putihan, Lele, Gabus (kutuk), Udang.

Ini hasil tangkapan ikan warga Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, lumayan untuk dijual / Foto: Huri Yanto

Naryanti (36), salah satu warga Sangiran RT 10, Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen kepada JOGLOSEMARNEWS.COM mengatakan, sejak dulu saat musim kemarau tiba banyak warga masyarakat Sangiran mencari ikan dialiran sungai Cemoro maupun disaluran.

“Mencari ikan seperti ini biasanya dilakukan saat air saluran irigasi surut atau pada saat musim kemarau, rumayan buat tambah-tambah penghasilan,” kata Naryanti, Rabu (14/6/2023).

Selain itu, menurut Naryanti,  panen ikan musiman ini di aliran sungai anak cemoro sangat membantu perekonomian warga dipinggiran sungai, padalnya hasil ikan tangkapan itu bisa dijual dengan harga yang rumayan.

Baca Juga :  Mantap Inovasi Bank Djoko Tingkir Sragen Red and Black Dragon Solusi Perangi Rentenir Hingga Pinjol, Langsung Menerima Sragen Award 2025

“Kalau ikan wader itu satu ceting kalau dijual harganya 50 ribu rupiah, kalau udang satu cetingnya juga 50 ribu, kalau mujair 1 kg bisa 35 sampai 40 ribu perkg. Alhamdulillah hari ini tadi saya dapat 2 ceting udang dan 3 ceting wader,” jelasnya.

Tidak hanya Naryanti saja, beberapa tetangga juga ikut mencari ikan di saluran nsungai Cemoro, beberapa warga tersebut antara lain mbah Kimin, Peri, Lek nek, mbah Mantan, Warsiti, Herno, Senton, Hardi, Mas pandan dan beberapa warga lainnya.

Aktivitas serupa juga dilakukan oleh warga Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
Terlihat puluhan orang rame-rame berebut ikan di dalam embung, bahkan warga bisa mendapatkan ikan satu ember dengan berbagai jenis.

Nur Huda (30), salah satu warga Dukuh Ngaringan, Gading, Tanon, Sragen saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM , mengatakan ia sejak kemarin sore hingga hari ini berburu ikan di embung Gading bersama warga lainnya.

“Ini dapat ikan wader, lele, udang dan mujair sama ikan tombro, ini dampak musim kemarau mas lha air ini surut soalnya dipakai buat perairan sawah petani dan ternyata saat surut ikannya banyak dan besar besar,” kata Nur Huda.

Warga saat berburu ikan mengunakan jaring, ember, karung dan sesek dari bambu untuk menangkap ikan-ikan.

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI Dikemas Melalui Budaya Jawa Tengah, Sriyanto Saputro Tekankan Pentingnya Penguatan Nilai Kebangsaan

Bahkan sejak dua  hari embung surut,  warga mengatakan mendapat keuntungan dari jualan ikan.

“Iya alhamdulillah kalau Rp 300.000 sampai Rp 400.000 sudah dapat mas dari jualan ikan dari embung ini,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ali (34),  salah satu warga kampung Karang, Gading, Tanon, Sragen. Menurutnya berburu ikan air tawar di embung Desa Gading sudah rutin dilakukan setiap tahunnya.

“Iya, sudah rutin setiap tahunnya kalau embung surut airnya, selain dijual hasil tangkapan ikan ini juga buat lauk makan bareng keluarga,” ujarnya.
Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.