JOGLOSEMARNEWS.COM — Daging kambing memiliki rasa yang khas dan banyak disukai orang. Tetapi ada sebagian orang yang menghindarinya karena dianggap sebagai penyebab hipertensi atau darah tinggi.
Apakah anggapan jika makan daging kambing bisa membebakan darah tinggi atau hipertensi itu benar?
Melansir laman Mayapada Hospital, disebutkan, pada umumnya daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Tetapi, tidak dengan daging kambing. Daging kambing justru memiliki lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam.
“Lemak pada daging kambing itu jauh lebih rendah daripada daging sapi dan ayam,” kata Spesialis Gizi Klinik dari Mayapada Hospital Bogor Sentot Handoko.
Sebagai informasi, dalam satu porsi daging kambing terdapat 2,6 gram lemak. Sedangkan, dalam daging sapi dan daging ayam terdapat 7,9 dan 6,3 gram lemak.
Selain itu, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sunagawa dkk, didapatkan fakta bahwa daging kambing bukan menjadi pemicu terjadinya hipertensi.
Hasil penelitian yang diterbitkan di Asian-Australian Journal of Animal Sciences, dilakukan dengan memberi makan mencit berusia 15 minggu dengan pakan yang mengandung 20% daging kambing dan 0,3% garam dan mengukur tekanan darahnya secara rutin. Selama masa eksperimen 14 minggu, tensi darah kelompok mencit yang diberi makan daging kambing hampir sama dengan kelompok kontrol, yang diberi pakan dengan kandungan 20% daging ayam dan 0,3% garam.
Berkaitan dengan anggapan daging kambing menyebabkan hipertensi, Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor Muhammad Baihqi, menyebutkan bahwa anggapan tersebut muncul karena adanya pola masak yang kurang tepat ketika memasak dan mengolah kambing.
“Pengolahan daging kambing biasanya diolah dengan tinggi lemak dan jeroan daripada porsi daging utuhnya. Selama porsinya sesuai dan pengolahannya tepat, daging kambing memang sehat bagi tubuh,” kata Baihaqi, dikutip dari laman Institut Pertanian Bogor.