Beranda Daerah Karanganyar Sapinya Batal Jadi Sapi Kurban Jokowi, Warga Karanganyar Ini Surati Presiden Jokowi...

Sapinya Batal Jadi Sapi Kurban Jokowi, Warga Karanganyar Ini Surati Presiden Jokowi Minta Ganti Rugi

Sapi milik Sukasno warga karanganyar yang batal dibeli oleh tim utusan presiden Jokowi
Inilah sapi milik Sukasno, warga Karanganyar yang batal dibeli oleh tim utusan dari presiden Jokowi. Sukasno yang merasa dirugikan berniat berkirim surat ke Presiden Jokowi untuk minta ganti rugi / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Sapinya batal dijadikan sapi kurban Jokowi,  Sukasno (70) warga Dusun Kidangan RT01/06 Desa Doplang, Karangpandan Karanganyar kecewa berat.

Lebih dari itu, ia merasa dirugikan, dan bertekat hendak berkirim surat kepada Presiden Jokowi, karena sapinya batal dibeli tim utusan  Presiden sebesar Rp 72 juta, Selasa (20/6/2023).

Bukan hanya itu saja, Sukasno pun harus menanggung rugi karena sapi jenis Peranakan Ongole (PO) Brenggolo miliknya menjadi cacat permanen dan berpotensi tidak laku jual dikemudian hari.

Tragisnya, bukan saja batal menjadi sapi kurban Jokowi, sapinya tersebut bakal jatuh harga dan bisa-bisa tak terbeli dalam Idul Adha tahun ini.

Untuk itu, Sukasno akan nekat kirim surat kepada Presiden Jokowi guna meminta ganti rugi atas ulah Tim Kepresidenan yang telah membatalkan secara sepihak pembelian sapinya tersebut.

Padahal proses pembelian sapi kurban Jokowi itu berlangsung selama sebulan terhitung mulai Mei lalu dan sudah menjalani proses laboratorium yang njlimet serta serangkaian proses administrasi pelik.

“Saya heran kok begitu enaknya Tim Kepresidenan tiba-tiba dengan seenaknya sendiri membatalkan pembelian sapi saya setelah melalui proses panjang maka saya akan berkirim surat pada Pak Jokowi meminta ganti rugi,” ungkap Sukasno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (20/6/2023).

Baca Juga :  Dorong Regenerasi Dalang, Sumanto Minta Pelestarian Wayang Kulit Tidak Hanya Slogan

Diakui Sukasno dirinya geram dengan perlakuan tim Kepresidenan yang melibatkan dari Dinas Pertanian Provinsi Jateng, Balai Veteriner DIY, Balai Penelitian Hewan di Solo serta dari Tim Sekretariat Negara (Setneg) yang seakan tanpa kemanusiaan membatalkan sepihak pembelian sapi karena alasan berat badan tidak sesuai kriteria yakni minimal 1 ton sedangkan berat badan sapi miliknya hanya 8,1 kwintal.

“Jika memang sapi milik kami hanya berat 8,1 kwintal dan itu sudah diketahui sejak awal lalu mengapa pembelian ini diproses hingga menempuh proses laboratorium dan berakhir sapi saya mengalami cacat permanen pada bagian ekor yang berdampak fatal,” tegas Sukasno.

Menurut Sukasno cacat permanen itu setelah sapi miliknya menjalani proses laboratorium berkali-kali karena merupakan syarat mutlak sebelum dibeli menjadi sapi kurban Jokowi.

Adapun luka pada ekor menyebabkan ekor tidak bisa berfungsi lazimnya sapi sehat karena sapi mengalami kesakitan dan stress.

Tak pelak akibat sapi stress akhirnya berat badan menyusut dari semula 8,3 kwintal sebelum menjalani proses laboratorium, kini susut dua kilogram menjadi 8,1 kuintal. Parahnya lagi sapi yang semula sempat akan dibeli pengusaha asal Solo Rp 80 juta kini menjadi tidak laku karena cacat permanen.

Baca Juga :  Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Petani Lebih Inovatif untuk Tingkatkan Penghasilan

Sementara hari raya Iedul Adha sudah dekat sehingga Sukasno kesulitan untuk menjual sapinya.

“Ini kan keterlaluan sapi saya akhirnya cacat permanen harga jual tidak laku lalu mereka tidak peduli terhadap kerugian yang saya alami,” jelas Sukasno.

Diakui semula dari Balai Veteriner DIY yang terletak di Wates, Kabupaten Kulonprogo menawarkan hendak membantu pengobatan sapi agar ekor yang cacat segera pulih namun Sukasno sudah pesimis karena luka pada ekor fatal yang disebabkan sering disuntik saat proses laboratorium. Beni Indra

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.