WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Berikut ini daftar daerah berupa desa berpotensi terdampak kekeringan Wonogiri:
1. Kecamatan Pracimantoro
Desa Wonodadi
Desa Trukan
Desa Gambirmanis
Desa Sedayu
Desa Suci
2. Kecamatan Paranggupito
Desa Songbledeg
Desa Ketos
Desa Paranggupito
Desa Gudangharjo
Desa Gunturharjo
Desa Sambiharjo
Desa Johunut
3. Kecamatan Giritontro
Desa Jatirejo
Desa Ngargoharjo
Desa Tlogosari
Desa Tlogoharjo
Desa Bayemharjo
4. Kecamatan Manyaran
Kelurahan Pagutan
Desa Kepuhsari
Desa Pijiharjo
Desa Karanglor
5. Kecamatan Nguntoronadi
Kelurahan Kedungrejo
Desa Wonoharjo
Desa Semin
6. Kecamatan Eromoko
Desa Ngunggahan
Desa Eromoko
Desa Tempurharjo
Desa Panekan
Desa Baleharjo
Desa Basuhan
Desa Sindukarto
Desa Pucung
Desa Tegalharjo
Desa Sumberharjo
7. Kecamatan Giriwoyo
Desa Tirtosuworo
Jumlah total ada 36 desa di 7 kecamatan
Sumber: BPBD Wonogiri
Sebelumnya diwartakan puluhan desa di Wonogiri berpotensi terdampak kekeringan Wonogiri tahun ini.
Lantas bagaimana langkah menghadapi potensi dampak kekeringan Wonogiri tersebut?.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono membeberkan para relawan disiapsiagakan untuk menghadapi musim kemarau. Selain itu, BPBD telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan terdampak kekeringan Wonogiri.
“Maret lalu, kita lakukan pemetaan bekerjasama dengan camat, kades dan teman-teman relawan terkait persiapan antisipasi dampak kemarau,” beber Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono baru baru ini.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, menurut Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono, total ada 36 desa/kelurahan yang berpotensi terdampak kekeringan Wonogiri. Puluhan desa itu tersebar di tujuh kecamatan.
“Ini berpotensi ya, belum tentu terdampak. Atau yang kita prediksi bisa terjadi kekurangan air bersih,” terang Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono.
Dalam waktu dekat, BPBD bersama pihak terkait bakal membahas lebih jauh potensi itu. Termasuk jumlah jiwa yang berpotensi terdampak kekeringan Wonogiri. Apalagi saat ini sudah banyak infrastruktur air bersih khususnya di wilayah selatan.
“Nanti akan ditindaklanjuti dan kita evaluasi, akan ada rapat bersama camat dan instansi terkait termasuk PDAM. Nanti akan kita kroscek,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono.
Langkah-langkah antisipatif juga telah dilakukan. Di antaranya adalah menyiapsiagakan para relawan dalam apel yang digelar beberapa waktu lalu. Dalam apel itu juga diundang berbagai instansi terkait hingga para pelaku usaha. Semisal terjadi kekurangan air bersih maka semua pihak bisa turun membantu warga yang kekurangan air.
Selain itu, upaya pengentasan kekeringan Wonogiri secara permanen juga telah dilakukan oleh Pemkab Wonogiri. Diantaranya dengan pengeboran dan pencarian sumber air di berbagai lokasi.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono, daerah yang terpetakan berpotensi terdampak kekeringan Wonogiri juga telah disentuh program Pemkab Wonogiri. Dia mencontohkan, adalah pengangkatan air dari sumber Banyutowo di Paranggupito. Selain itu, juga sudah ada pengangkatan air bersih di Kecamatan Pracimantoro.
“Jadi ini prediksi, yang terkena wilayah itu. Semoga saja tidak terjadi. Kami imbau juga kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono.
Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat dikonfirmasi baru-baru ini mengatakan melakukan pemetaan sangat penting, Dalam hal ini, pemetaan wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan Wonogiri.
“Dari langkah pemetaan itu, kita nanti bisa melakukan upaya atau langkah yang bisa kita lakukan. Bicara kemarau dan kekeringan, bukan kali pertama kita menghadapi itu,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
Bupati Jekek menambahkan, saat Pemkab Wonogiri fokus memberikan pelayanan penyediaan air bersih, upaya pemenuhan air bersih oleh warga yang terdampak kekeringan Wonogiri sudah banyak berkurang. Karena itu, Pemkab Wonogiri saat ini akan melakukan pengecekan infrastruktur yang sudah ada.
“Kita cek ulang properti dan peralatannya seperti apa, semoga layak dan tidak ada kendala. Sehingga apa? Kita bisa meminimalisir resiko kekeringan yang sudah dipetakan BPBD,” kata Bupati Jekek.
Menurut dia, upaya pengentasan kekeringan Wonogiri juga telah dilakukan. Misalnya dengan adanya infrastruktur hidran umum (HU) meski belum sampai dengan sambungan rumah (SR). Itu dinilai cukup strategis dimanfaatkan masyarakat khususnya di wilayah Wonogiri selatan.
Terbukti kemarau sebelumnya hilir mudik tangki air bersih sudah berkurang, tidak seperti dulu. Aris Arianto