Beranda Edukasi Pendidikan Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA UNS Ajak Siswa SMPN 3 Mojolaban Sukoharjo...

Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA UNS Ajak Siswa SMPN 3 Mojolaban Sukoharjo Kreatif dan Peduli Lingkungan

Para siswa SMPN 3 Mojolaban, Sukoharjo terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran bersama Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA UNS dengan media Virtual Reality (VR) / Foto: Istimewa

SUKOHARJO,JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa Tim Asistensi Mengajar Pendidikan IPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalankan program pengabdian masyarakat di SMP N 3 Mojolaban, Sukoharjo.

Kegiatan yang merupakan bagian dari program Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tersebut diikuti oleh 10 mahasiswa Pendidikan IPA angkatan 2020, yang masing-masing mengajar siswa kelas VII selama kurang lebih tiga bulan.

Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA UNS tengah memberikan pembelajaran berbasis proyek membuat miniatur tata surya bergerak di SMPN 3 Mojolaban, Sukoharjo / Foto: Istimewa

Ketua tim, Ahyana Rasyada melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, program asistensi tersebut menekankan pada kegiatan akademik dan nonakademik guna meningkatkan motivasi belajar dan kreativitas siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran akademik, para mahasiswa tersebut mengajar siswa kelas VII dengan menggunakan

berbagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Media yang digunakan di antaranya adalah Virtual Reality (VR), miniatur tata surya bergerak, MMT, PPT, diorama dan miniatur fase bulan.

“Media-media ini merupakan hal baru bagi siswa, sehingga mereka merasa senang mengikuti pelajaran,” jelas Ahyana Rasyada.

Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA UNS tengah mendampingi siswa SMPN 3 Mojolaban Sukoharjo membuat batik ecoprint / Foto: Istimewa

Selain kegiatan akademik berupa Kegiatan Belajar Mengajar, Tim Asistensi Mengajar SMP Negeri 3 Mojolaban juga melaksanakan berbagai kegiatan nonakademik.

Kegiatan nonakademik itu meliputi kegiatan adiwiyata, penghijauan sekolah, pelatihan Pemilu dan pesta demokrasi, hingga pelatihan pembuatan batik ecoprint serta pengolahan sampah dengan ecobrick.

“Pembuatan batik ecoprint ini sebagai bentuk pelestarian budaya batik, sekaligus mengenalkan kepada siswa mengenai teknologi ecoprint yang ramah lingkungan dan mudah dilakukan,” ujar Ahyana.

Bagi siswa, pelatihan membatik ecoprint sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memanfaatkan potensi lokal yang mungkin akan menjadi peluang usaha siswa di kemudian hari.

Baca Juga :  ISETH 2024, UMS Berkomitmen pada Pengembangan Teknologi

“Produk hasil ecoprint ini akan dijadikan taplak meja yang dapat digunakan di setiap ruang kelas,” bebernya.

Pada tahap awal ini,  siswa dijelaskan lebih ddetail mengenai teknik pounding.

Kemudian siswa dibimbing untuk membuat batik ecoprint dengan motif dan jenis tanaman sesuai dengan kreativitas masing-masing.

Proses pemukulan daun pada kain dilakukan sampai pigmen tumbuhan keluar dengan maksimal. Proses terakhir, melakukan fiksasi atau penguncian warna dengan merendam kain pada air yang  telah dicampur tawas.

Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan IPA UNS tengah berfoto bersama dengan guru dan pamong di SMP N 3 Mojolaban, Sukoharjo / Foto: Istimewa

Selain pelatihan pembuatan ecoprint, Tim Asistensi Mengajar SMP N 3 Mojolaban juga melaksanakan pelatihan pembuatan ecobrick sebagai upaya menanggulangi permasalahan sampah plastik yang ada disekitar siswa.

Pelatihan pembuatan Ecobrick tersebut dilakukan pada Selasa (11/4/2023), di mana, satu bulan sebelumnya para siswa diminta untuk mengumpulkan sampah bungkus jajan yang mereka beli setiap harinya.

Ahyana Rasyada menjelaskan, Ecobrick  merupakan botol plastik yang telah diisi dengan sampah plastik yang sebelumnya telah dibersihkan dan dikeringkan.

Setelah botol berisi sampah plastik yang terkumpul, siswa diajak untuk membuat produk dari botol ecobrick yang telah dikumpulkan.

“Dengan botol ecobrick ini siswa bisa membuat produk-produk berupa kursi dan meja,” ujarnya.

Menurut Ahyana, manfaat utama dari pembuatan ecobrick  adalah pengelolaan limbah plastik. Yang mana dibanding membuang, membakar, atau menimbun sisa-sisa plastik yang berpotensi menjadi faktor pencemaran alam, sampah plastik dapat dimanfaatkan untuk membuat produk yang berguna.

Baca Juga :  Purna Tugas di UNS, Prof Pranoto Lanjutkan Langkah di UMUS Brebes

“Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan inovasi dan kreativitas siswa dalam memanfaatkan sampah plastik,” paparnya.

Untuk diketahui, Tim Asistensi Mengajar ini dilakukan oleh 10 orang mahasiswa, yang masing-masing adalah Ahyana Rasyada (Ketua tim), dengan anggota Desna Dwi Fitriyani, Anida Rahma Nur Hanifah, Arfiana Eva Permatasari, Erlambang Muhammad Imron, Fahruddin Waffie.

Ada pula Hana Afifah Amanda Riyanto, Leilani Devina Nastiti, Nur Fadhila Dyah Ramadhani, dan Shallom Putri Kinasih.

Sementara itu, bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL), Dyah Fitriana Masithoh, S.Si., M.Sc dan Isma Aziz Fakhrudin, S.Pd., M.Pd. [Redaksi]