Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ratusan Warga Desa Gedongan, Plupuh, Sragen Mendadak Beralih Jadi Tukang Ojek, Ada Apa ?

Ratusan warga Desa Gedongan rame-rame mendadak menjadi tukang ojek | Huriyanto | JOGLOSEMARNEWS.COM

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Dampak pembangunan jalan masuk ke obyek wisata religi makam Sultan Hadiwijoyo atau Joko Tingkir di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, justru dimanfaatkan warga masyarakat sekitar menjadi tukang ojek dadakan.

Terlihat, ratusan warga Desa Gedongan rame-rame mendadak menjadi tukang ojek.

Ratusan warga sejak pagi hari telah antri di pinggir jalan menggunakan sepeda motor mereka.

Ratusan orang tersebut antri berjajar dengan warga yang lain sambil menunggu wisatawan datang berhenti dan turun dari atas bus.

Adanya pembangunan jalan tersebut bus pariwisata tidak bisa masuk ke area makam Joko Tingkir, para wisatawan yang hadir untuk menuju ke lokasi makam harus mengunakan ojek motor atau pilih jalan kaki.

Wulandari (24) salah satu warga Desa Gedongan, Plupuh, Sragen mengaku sudah berhari-hari ikut menjadi tukang ojek wisata makam Joko Tingkir.

“Ini sudah hampir 1 bulan warga menjadi tukang ojek, dikarenakan jalan menuju makam sedang diperbaiki, akhirnya warga berinisiatif menyediakan jasa ojek menuju ke makam dengan tarif 10 ribu rupiah sekali antar,” kata Wulandari, Minggu (4/6/2023).

Menurut Wulandari, ia mampu menghasilkan uang diatas Rp.120.000 sejak pagi hingga sore, kebanyakan wisatawan dari luar daerah.

“Alhamdulillah lumayan sehari bisa 120 ribu, biasanya wisatawan dari luar sragen kebanyakan dari daerah Purwodadi, Demak, Jepara, Blora dan Solo Raya,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sukidi (67) warga Gedongan, Plupuh, Sragen, ia mengaku sudah satu bulanan beralih profesi sebagai tukang ojek, meskipun berdesak-desakan antri dengan warga lainnya.

“Meskipun desak desakan Alhamdulillah bisa dapat rejeki dari kunjungan wisatawan, modal bensin 1 liter bisa dapat uang 50 ribu selama setengah hari,” bebernya.

Sementara itu, Nardi Ucok (31) warga Dukuh Ceplisan RT 14, Desa Gedongan, Plupuh, Sragen penggagas ojek wisata makam Joko Tingkir saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM menyampaikan awal mula warga sempat saling berebut, akhirnya saya dan tema -teman lainnya menggagas agar dibuatkan antrian.

“Ini mereka menunggu bus wisatawan, mereka sempat berebut penumpang, akhirnya kita rapikan dan tidak desak desakan makanya kita buatkan antrian seperti ini, mereka bisa dapat 70 sampai 80 ribu bahkan yang sejak pagi bisa dapat diatas 100 ribu,” ujarnya.

Adanya pembangunan jalan akses menuju wisata membuat warga jadi memperoleh penghasilan tambahan, bahkan mereka yang mayoritas petani kini memilih beralih jadi tukang ojek.

“Rata rata dari petani ini beralih jadi tukang ojek, ada anak anak muda, bapak bapak dan emak-emak ikut jadi tukang ojek, ini khusus untuk warga desa Gedongan aja, total ada 200 ojek dari warga, pembangunan jalan ini sangat membawa berkah,” ujarnya.

Huri Yanto

Exit mobile version