SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepala Daop (Kadaop) 6 Yogyakarta, Bambang Respationo berencana menambah jumlah perjalanan Kereta Api (KA) Banyubiru rute Solo-Semarang dan sebaliknya.
Pertimbangannya, animo penumpang KA Banyubiru yang baru saja diluncurkan 1 Juni 2023 lalu, ternyata tinggi sekali. Dua kali perjalanan dalam sehari, KA tersebut selalu penuh dengan penumpang.
“Sehari rata-rata bisa 400 sampai 500-an. Sekali jalan berarti 1.000 an penumpang, dalam dua kali jalan. Luar biasa memang kapasitasnya segitu,” ungkapnya Selasa (4/6/2023).
Pihak Daop 6 Yogyakarta bahkan telah mengkomunikasikan hal tersebut dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Mengingat dulunya kereta api jurusan Solo-Semarang sepi peminat.
“Tadi dibicarakan ke Mas Wali, ini buka peluang untuk buka wisata apapun. Dari Semarang ke Solo dan sebaliknya. Ke depan kita saling mengusulkan, ini akan membangkitkan dari Semarang ke Solo,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka membenarkan akan mendorong penambahan rute perjalanan Kereta Api Banyubiru tersebut.
“Banyubiru tak dorong lagi. Biar Walikota Semarang juga ikut ndorong,” tandasnya.
Dibuat Terintegrasi
Terkait hal itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga berencana membuat Stasiun Solo Balapan menuju Masjid Raya Sheikh Zayed terintegrasi dengan membuat pedestrian.
“Stasiun Solo Balapan, Sky Bridge, Terminal Tirtonadi, Masjid Sheikh Zayed dan lain-lain. Semua harus terintegrasi ke depannya. Apalagi sekarang KRL rame banget,” ungkapnya usai beraudiensi dengan KAI DAOP 6 Yogyakarta, Selasa (4/7/2023).
Gibran menyebut proyek itu akan segera dikerjakan begitu hibah dari Uni Emirat Arab sebesar USD 15 Juta cair.
“Begitu hibah cair kita tangani dulu Jalan Ahmad Ahyani. Dari Stasiun Balapan bisa jalan kaki ke Masjid Raya Sheikh Zayed. Kita bikin pedestrian, Viaduk Gilingan juga, terkoneksi semua,” sambungnya.
Sementara itu Kadaop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo menjelaskan, saat libur Idul Adha dari tanggal 28 Juni hingga 2 Juli kemarin, ada 30 KRL yang berangkat setiap harinya.
Kemudian jumlah penumpang yang awalnya berhenti di Stasiun Palur sebanyak 200 penumpang, mengalami peningkatan menjadi 1.500 penumpang.
“Animo masyarakat luar biasa banget. Kita sedang ajukan dengan Pak Wali, 24 KRL saat weekday dan 30 KRL saat weekend. Ini sedang dalam proses, tergantung dari pemerintah,” katanya.
Soal rencana integrasi, pihak KAI DAOP 6 Yogyakarta akan mendukung hal tersebut jika memang ada perencanaan. Ando