SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sistem zonasi dalam seleksi masuk SMA di Kota pada sisi lain telah memunculkan persoalan baru.
Salah satu problemnya adalah, di wilayah yang padat penduduk, namun di tempat itu tidak memiliki SMA Negeri, sehingga banyak pencari sekolah yang tidak tertampung.
Di kota Solo, problem sistem zonasi seperti ini salah satunya terjadi di Kecamatan Laweyan.
Karena itulah, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka berencana menambah satu lagi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kecamatan Laweyan, Solo.
“Tahun depan saya sudah komitmen. Pak gubernur pasti akan mendukung penambahan lagi SMA di area Laweyan. Kita siapkan lokasi sebentar, ditunggu aja,” ungkapnya saat ditemui di Balaikota Solo, Senin (3/6/2023).
Gibran membenarkan penambahan SMA Negeri tersebut karena belum adanya SMA Negeri di Kecamatan Laweyan. Menyusul banyaknya keluhan tentang sistem zonasi.
“Tiap tahun permasalahannya sama terus. Sebelum saya menjabat permasalahannya sama. Tahun ini ada penambahan SMA, tahun depan ada penambahan SMA lagi,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku di Kota Solo sendiri masih kekurangan dan banyak membutuhkan sekolah negeri. Gibran pun menjanjikan SMA Negeri bernama SMA Negeri 10 tersebut dapat digunakan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Nanti menggunakan aset yang sudah ada. Gak perlu bangun dari awal langsung. Laweyan nanti saya siapkan,” paparnya.
Ditanya soal perkembangan SMA Negeri 9 di Pasar Kliwon Solo, pihaknya berkomitmen akan menambah jumlah rombongan belajar (Rombel) lagi pada tahun depan.
“Saya sudah komitmen nambah lagi rombelnya tahun depan. Soal kekurangan pengajar tugas provinsi. Kita menyerahkan aset kita, kita dukung penuh. Untuk masalah tenaga pendidik dan aset nanti kita atur lagi,” tandasnya. Ando