SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program BPJS Ketenagakerjaan, baru-baru ini mendadak banyak diminati oleh sejumlah petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Andalan (KTNA) Sragen. Yang masuk dalam para pekerja informal mulai petani, nelayan, hingga buruh pasar diharapkan terkover jaminan keselamatan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).
Bahkan tidak hanya para petani yang tergabung dalam KTNA juga bisa ikut dilayani menjadi peserta BPJS.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM , kepala BPJS Ketenagakerjaan Sragen, Amalia A’yuna menyampaikan banyak keuntungan jika petani atau pekerja informal lainnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/07/IMG-20230727-WA0024-200x200.webp?resize=200%2C200&ssl=1)
Mereka akan mendapatkan perlindungan diberikan mulai perjalanan dari rumah ke lokasi kerja, di lokasi kerja dan pulang kembali melalui jalur yang wajar, yang biasa di lalui pulang ke rumah.
Tidak hanya itu, bagi pekerja yang tidak mampu bekerja karena mengalami kecelakaan saat bekerj, akan dapat santunan sebagai ganti selama tidak bekerja.
“Iya banyak sekali mangfaatnya, keuntungan dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Cukup dengan membayar Rp 16.800/ bulan, petani akan mendapat jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, kebetulan ini petani di Sragen mulai ikut bergabung,” kata Amalia, Kamis (27/7/2023).
Terpisah, Ketua KTNA Sragen, Suratno, BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan wujud hadirnya negara untuk memberikan rasa aman dan tenang kepada para petani. Banyak benefit atau keuntungan yang diterima bila ikut program BPJS Ketenagakerjaan ini.
“Saat petani kecelakaan kerja di sawah maka bisa dibiayai sampai sembuh. Kalau petani sampai meninggal dunia maka anaknya bisa tetap mendapatkan beasiswa sampai perguruan tinggi. Misalnya, petani digigit ular kalau sampai parah maka biaya berobatnya bisa diklaim ke BPJS Ketenagakerjaan,” bebernya.
Suratno mengatakan, saat ini anggota KTNA di Sragen mencapai ribuan dan baru sedikit yang terdaftar ikut BPJS Ketenagakerjaan. Ke depan diharapkan semakin banyak petani yang ikut mengingat pentingnya jaminan ini untuk petani.
“Untuk target awal, seluruh pengurus akan ikut, jumlahnya sebanyak 1.500 orang. Mengingat Sragen sebagai lumbung pangan nasional, saya yakin semakin banyak petani yang akan ikut,” ujarnya.
Penyerahan secara simbolis Santunan Jaminan Kematian ( JKM ) dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sragen kepada saudara Arip Solikhin mewakili KTNA kecamatan Sambirejo sebesar Rp 42 juta rupiah.
Huri Yanto