WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembahasan soal potensi kecamatan di Wonogiri terus kita lanjutkan. Kini giliran profil Kecamatan Puhpelem Wonogiri yang dikupas.
Sahabat tahu tidak, ternyata Puhpelem merupakan kecamatan termuda di Wonogiri loh?
Berdasarkan situs resmi Pemkab Wonogiri, Puhpelem merupakan Kecamatan termuda yang merupakan pemekaran Kecamatan Bulukerto pada tahun 2002.
Sebagian besar penduduk Kecamatan Puhpelem Wonogiri mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Puhpelem memiliki luas wilayah 3.161,54 hektare, terbagi dalam 1 Kelurahan 5 Desa, 38 RW dan 137 RT. Berjarak sekitar 53 kilometer sisi timur laut Kota Wonogiri.
Kecamatan Puhpelem memiliki ketinggian 500 meter dari permukaan air laut. Batas wilayahnya sebelah utara Kabupaten Magetan Jawa Timur, sebelah selatan Kecamatan Purwantoro, sebelah barat Kecamatan Bulukerto, dan sebelah timur Kabupaten Ponorogo Jawa Timur
Produk UMKM meliputi industri mozaik batu alam di Kelurahan Giriharjo, hasil produksi mencapai 1000m² per bulan dan dipasarkan sampai keluar negeri.
Industri mebel kayu dan pembuatan genteng di Desa Puhpelem dan Tengger, industri tobong gamping, pembuatan paving/ gorong-gorong,
Khusus industri makanan ada kripik singkong, rambak, tempe, kripik pisang di Desa Nguneng, Puhpelem, Golo dan Tengger. Ada pula sentra budidaya durian di Desa Tengger.
Berikut adalah nama Desa/Kelurahan beserta nama Dusun/Lingkungan yang terdapat di Kecamatan Puhpelem :
1. Kelurahan Giriharjo meliputi 4 Lingkungan yang terdiri dari: Lingkungan Giriharjo, Ngledok, Growong, Pucanganom
2. Desa Puhpelem meliputi 4 Dusun yang terdiri dari: Dusun Puhpelem, Randukuning, Sambirejo, BelikDawung
3. Desa Nguneng meliputi 5 Dusun yang terdiri dari: Dusun Nguneng, Gondang, Petungulung, Pendem, Sumber
4. Desa Sukorejo meliputi 5 Dusun yang terdiri dari : Dusun Manggis, Manding, Jatidusun, Sayutan, Genengrejo
5. Desa Golo meliputi 4 Dusun yang terdiri dari: Dusun Jrakah, Golo, Sempon, Weru
6. Desa Tengger meliputi 4 Dusun yang terdiri dari: Dusun Tengger, Pogog, Krapyak, Sumber. Aris Arianto