KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tanpa disadari di balik keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Karanganyar, diam-diam terkandung ancaman serius.
Pasalnya, dalam jangka waktu lima tahun lagi, mayoritas Sekolah Dasar (SD) di Karanganyar bakal gulung tikar kehabisan murid baru.
Sinyal bom waktu keberhasilan program KB sudah mulai terasa nyata dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Bahkan pada tahun ajaran baru 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar terpaksa melakukan Regrouping Sebanyak 25 SD karena jumlah murid baru maksimal hanya sekitar 5-6 orang saja.
Kepala Disdikbud Karanganyar Yopie Eko Jati Wibowo MM mengatakan, Disdikbud Karanganyar sedang melakukan pemetaan dan survei serta melakukan strategi antisipasi terhadap potensi bom waktu tersebut.
“Iya saat ini Disdikbud Karanganyar secara up date melakukan analisa serta mencari solusi terhadap keberhasilan program KB tersebut karena realitas menggerus populasi murid baru SD,” ungkap Yopie Eko Jati Wibowo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Bahkan lanjut pria yang akrab disapa Yopie itu, dampak keberhasilan program KB secara fakta menggerus cukup besar hingga 500% dibandingkan dengan kurun waktu lima tahun sebelumnya.
Tahun 2023 ini fakta yang ada jumlah murid SDN di Karanganyar hanya di kisaran 5-6 murid.
“Jelas kalau populasi murid baru SD terus anjlok maka harus kita pikirkan langkah sedari dini karena ancaman lima tahun lagi bakal terjadi SD kehabisan murid baru,” jelas Yopi.
Bahkan Yopi mengatakan Bupati Karanganyar Juliyatmono MH MM juga berpesan agar ditumbuhkan rasa bangga punya anak kepada masing-masing warga Karanganyar.
“Bapak Bupati sampai berpesan agar bangga punya anak karena itu penting bagi regenerasi mendatang,” pungkas Yopie. Beni Indra